Lihat ke Halaman Asli

Autis Juga Butuh Nutrisi

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Autisme adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak, sehingga membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Bagi para orang tua yang memiliki anak autis harus mengontrol makanan yang dikonsumsi karena tidak sembarang makanan boleh dikonsumsi oleh penderita autisme.
Salah satu sumber nutrisi yang baik bagi tubuh yaitu susu. Penderita autisme sebaiknya tidak mengkosumsi makanan yang mengandung kasein (protein susu) dan glutein (protein tepung) seperti halnya susu sapi. Selain sulit dicerna, makanan yang mengandung kedua jenis protein tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Jika dikonsumsi perilaku penderita autisme akan menjadi lebih hiperaktif.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti susu sapi adalah susu kedelai. Susu kedelai memiliki banyak kandungan gizi yang tak kalah dengan susu hewani. Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Secara umum susu kedelai mempunyai kandungan vitamin B2, B2 niasin, piridoksin, dan golongan vitamin B yang tinggi. Vitamin lain yang terkandung dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E dan K.
Dengan demikian, para penderita autisme tetap memperoleh masukan protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Hal terpenting dari semua itu, susu kedelai tidak mengandung Kasein dan Glutein. Bahkan, berdasarkan berbagai penelitian ilmiah, terbukti bahwa susu kedelai mampu mengatasi penyakit kanker (usus, payudara, dan prostate), menurunkan kadar kolesterol, menghambat menopause, mencegah osteoporosis, dan mampu meningkatkan imunitas tubuh. Bagi para orang tua yang memiliki anak autis, jangan pernah lelah untuk memberikan nutrisi yang terbaik dengan mengkonsumsi susu kedelai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline