Lihat ke Halaman Asli

Kisah Suami Sahabatku Diculik

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anakmu berapa sekarang? Usia berapa? Suami kerja apa? Pertanyaan umum ketika bertemu teman lama.

Namanya Wina. Sahabat masa kuliah saya. Lama tak bertemu, suatu saat saya bisa menghubunginya lagi, janjian untuk bertemu. Senang rasanya ketemu teman lama. Dulu kita sama-sama anak kost di belakang kampus. Pertanyaan umum itu tentunya saya keluarkan.

“Anakku ada dua. Suamiku hilang saat anakku yang kecil usianya belum sebulan.” Katanya.

“Hilang gimana maksudnya?” tanyaku heran.

“Ya, hilang.. nggak ada. Aku udah cari kemana-mana, lapor polisi, nggak ada kabar. Keluarganya juga cari kemana-mana nggak ketemu sampai sekarang”.

“Yang bener, mungkin dia pergi?” tanya saya.

“Enggak. Dia nggak pergi sama perempuan lain. Kalau kejadiannya begitu, orang tuanya pasti tau. Ini benar-benar hilang. Dia pamit untuk jadi pembicara seminar. Tapi dia nggak muncul di acara itu. Panitia seminar nyariin.” katanya.

“Nggak kecelakaan?”

“Aku udah cari di RS UKI nggak ada, aku cari di kamar mayat RSCM nggak ada. Bayangin aja, aku kan punya bayi, umurnya belum sebulan. Bapaknya nggak tau ada dimana”.

Air matanya berlinang.

“Saat itu, aku benar-benar kayak orang histeris nyari suamiku kesana kemari. Semua orang aku telponin. Nggak mungkin dia pergi begitu aja, kami belum lama menikah. Baru punya bayi. Masak suamiku nggak ada..” katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline