Lihat ke Halaman Asli

Anak Penjahit di Salatiga Ini Jadi Ahli Geofisika Dunia

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

142380420078172846

[caption id="attachment_396627" align="aligncenter" width="600" caption="Christina Widiwijayanti. Earth Observatory of Singapore"][/caption]

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak gunung berapi. Menarik perhatian para ahli di seluruh dunia untuk melakukan penelitian di sini. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa salah satu peneliti gunung berapi kelas dunia adalah orang Indonesia. Dr. Christina Widiwijayanti yang saat ini merupakan Senior Recearch Fellow, Volcano Group, Earth Observatory of Singapore.

Dr. Christina yang cerdas dan sederhana ini dibesarkan di Kota Salatiga. Oleh seorang ibu yang sehari-hari menghidupi keluarganya dari menjahit pakaian. Namun, apa yang kelihatannya terbatas, rupanya bisa menjadi tidak terbatas. Apa yang terlihat tidak mungkin, ternyata bisa jadi mungkin. Siapa sangka, anak penjahit diperhitungkan di kancah geofisika dan volkanologi dunia.

Mengenyam bangku pendidikan tinggi jurusan Geofisika Institut Teknologi Bandung tahun 1993, Christina Widiwijayanti melanjutkan ke Institut de Physique du Globe de Paris, Perancis tahun 1997. Lalu mendapatkan gelar Ph.D Geophysics juga dari institute yang sama pada tahun 2002.

Pengalaman beliau di antaranya, Research Assistant, R & D center for Geotechnology, Indonesian Institute of Sciences (LIPI), Bandung, Indonesia, Research assistant, Laboratory of Gravity and Geodynamic, Institut de Physique du Globe de Paris (IPGP), Post-Doctorate Research Schollar, Department of Geosciences, Penn State University, Pennsylvania, USA. Dan Senior Research Fellow, Volcano Group, Earth Observatory of Singapore.

Beliau aktif sebagai anggota di American Geophysical Union (AGU), International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth’s Interior (IAVCEI), Member, Asia Oceania Geosciences Society (AOGS).

Sekalipun berbasis kerja di Singapore, Christina Widiwijayanti memiliki kediaman di Indonesia, di sebuah desa jauh dari hiruk pikuk dan kemewahan kota besar. Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan yang digelutinya membuat beliau beserta keluarga memilih tinggal di lereng Gunung Merapi.

Kesuksesan ini, tidak lepas dari kerja keras ibunya, siang-malam menjahit pakaian, menunjukkan kepada kita, bahwa Tuhan tidak tidur. Gusti Allah ora sare. Biarpun hidup sederhana, namun jika kita bekerja keras dan Tuhan menolong, maka segala sesuatu mungkin.

.

- Esther Wijayanti -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline