Lihat ke Halaman Asli

Peranan Kalor Pembakaran yang Diperoleh Deret Normal Kalor

Diperbarui: 7 November 2023   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kalor pembakaran pada deret normal alkohol merupakan bentuk energi yang berpindah dan dibebaskan ketika zat tersebut dibakar sempurna dengan menggunakan oksigen. Dalam pembakaran alkohol membentuk oksigen terjadi pemecahan etanol membentuk dua dan air yang disertai dengan pembebasan kalor dari proses pembakaran yang dilakukan.

Kalor pembakaran yang negatif menunjukkan proses pembentukan senyawa tersebut disertai dengan pelepasan energi kalor sedangkan kalor pembakaran yang positif menunjukkan proses pembentukan senyawa tersebut disertai dengan penerimaan atau pertambahan kalor .Kemudian untuk senyawa atau gugus alkohol terutama pada pembakaran akan menghasilkan nilai entalpi yang sebanding dengan bertambahnya jumlah rantai karbon pada alkohol yang disebut dengan deret alkohol ,sehingga semakin panjang rantainya semakin besar pula kalor pembakaran yang diperoleh. Sehubungan sehubungan dengan kalor berbanding lurus dengan rantang rantai maka massa molekul relatif berbanding lurus dengan besarnya energi pembakaran yang dibebaskan pada reaksi pembakaran senyawa alkohol tanpa cabang .Sesuai dengan prinsip asas black yang menyatakan kalor diterima akan sama dengan kalor yang keluar maka suhu dari kalor pembakaran akan sebanding dengan besarnya suhu yang berpengaruh pada kalor karena karena semakin besar titik didihnya makin besar kalor yang diperoleh.

Kemudian dari percobaan yang dilakukan kalor pembakaran negatif yaitu kalor yang melepaskan energi dengan urutan kalor yang diperoleh mulai dari terbesar ke paling terkecil yaitu etanol metanol butanol propanol.Dari hasil percobaan yang dilakukan disimpulkan bahwa etanol dengan rantai karbon 2 lebih besar kalornya dibanding rantai karbon metanol propanol dan butanol.Alkohol metanol memiliki kalor yang lebih besar daripada butanol dan propanol sedangkan butanol memiliki kalor lebih besar daripada propanol dan menjadi senyawa yang memiliki rantai terpanjang.Jika dilihat dari suhu yang diperoleh perubahan suhu yang diperoleh dari senyawa tersebut tetap namun diperoleh semakin kecil atau pendek rantai karbon senyawa tersebut semakin besar nilai kalor yang diperoleh pada pembakaran. namun etanol dan metanol sesuai dengan kalor pembakaran yang diperoleh etanol dan metanol bertukar posisi yang seharusnya lebih besar kalor pembakaran metano  yang dihasilkan malah kalor pembakaran etanol yang lebih besar daripada metanol.

Kalor pembakaran terkait erat dengan emisi gas buang dan dampak lingkungan

Proses pembakaran yang tidak efisien bisa menghasilkan polusi udara dan gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.Ketika diperoleh kalor pembakaran yang setiap alkohol yang tidak efisien akan mengakibatkan dampak lingkungan yang sangat signifikan. Yaitu gas emisi karbon dioksida yang merusak lingkungan, contohnya tersebarnya asap dan emisi gas Karbondioksida dan gas-gas lain ke udara juga akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim. Kebakaran hutan mengakibatkan hutan menjadi gundul, sehingga tidak mampu lagi menampung cadangan air di saat musim hujan, hal ini dapat menyebabkan tanah longsor ataupun banjir.Jika dilihat dari manfaatnya kalor pembakaran deret normal alkohol,dapat merujuk pada jumlah energi yang dihasilkan saat alkohol terbakar, memiliki sejumlah manfaat, terutama dalam berbagai aplikasi industri dan kehidupan sehari-hari:

  • Sumber Energi: Deret normal alkohol adalah sumber energi potensial. Ketika terbakar, alkohol melepaskan energi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas, listrik, atau tenaga gerak dalam berbagai proses industri.
  • Bahan Bakar: Beberapa alkohol dalam deret normal digunakan sebagai bahan bakar. Misalnya, etanol (alkohol dengan 2 atom karbon) banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam bioethanol untuk kendaraan.
  • Industri Kimia: Alkohol dalam deret normal digunakan dalam industri kimia untuk pembuatan berbagai produk. Misalnya, etanol digunakan dalam pembuatan cat, pelarut, obat-obatan, dan berbagai produk konsumen.
  • Pemanfaatan Energi Terbarukan: Alkohol dari sumber-sumber terbarukan seperti bioethanol memainkan peran penting dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta membantu dalam pengembangan energi terbarukan.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline