Ketika melakukan sebuah kegiatan atau aktivitas, apakah kita menyadari jika disekeliling kita terdapat banyak sekali bentuk ? Bentuk jika diartikan adalah sebagai batas atau garis luar dari suatu objek, dan biasanya bentuk ini dikenal sebagai permukaan yang kita lihat dan tidak bergantung pada ukuran atau warna objek. Begitu banyak jenis bentuk yang dapat diolah dan dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dari makanan yang kita makan juga bsia menjadi sebuah contoh dari implementasi bentuk.
Dalam penggolongannya sendiri sebenarnya cukup banyak klasifikasi yang dapat digunakan. Tetapi penggolongan yang paling mudah yaitu pembagian jenis bentuk dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu geometric shape dan organic shape. Geometric shape atau bentuk geometris ini merupakan bentuk yang sangat sering atau dalam istilah sangat akrab bagi masyarakat. Sebagai contoh bentuk geometris ini meliputi bentuk lingkaran, oval, persegi, segitiga, persegi panjang, polygon, dan masih banyak bentuk lainnya. Sedangkan untuk organic shape atau bentuk organis, bisa disebut sebagai bentuk yang tidak beraturan atau tidak sempurna, biasanya organic shape ini cenderung terkesan ‘random’ ketika dibandingkan dengan bentuk geometris.
Baik bentuk geometris ataupun bentuk organis, masing-masing dapat dikembangkan kembali menjadi 2 bentuk implementasi. Yang pertama, dalam bentuk 2 dimensi (2D), bentuk 2 dimensi ini merupakan bentuk yang hanya memiliki dua ukuran, yaitu ukuran panjang dan lebarnya. Yang kedua, merupakan bentuk 3 dimensi (3D), sedikit berbeda dengan bentuk 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar, bentuk 3 dimensi ini juga memiliki ukuran tinggi. Tetapi, ketika bentuk-bentuk tersebut disusun, maka dapat menjadi suatu bentuk yang baru, sebagai contoh, ketika bentuk persegi 2 dimensi disusun menjadi sebuah bentuk 3 dimensi, maka akan berubah bentuk menjadi sebuah kubus, dan apabila dalam skala yang besar, dapat menciptakan sebuah ruang di dalamnya.
Sebuah ruang yang merupakan tempat untuk pengguna dapat melakukan berbagai macam kegiatan di dalamnya. Ketika di dalam sebuah ruangan diberikan implementasi elemen bentuk yang menjadi pembentuk ruangan itu atau sebagai elemen dekorasi, maka kesan ruangan yang tercipta juga akan menjadi berbeda. Eittss, jangan salah, ketika penerapan bentuk ini diterapkan secara tepat, maka akan sangat mendukung terciptanya suasana ruangan yang lebih nyaman juga. Berikut beberapa contoh implementasi bentuk dalam sebuah ruangan :
1. Implementasi Bentuk Statis
Pada penerapan bentuk yang dikomposisikan menjadi elemen pada sebuah ruangan, alternatif pertama suasana ruangan yang dibentuk adalah kesan ruangan yang statis, dan kebanyakan menggunakan bentuk shape geometris yang memiliki ujung lebih tajam seperti segitiga, persegi atau persegi panjang. Statis disini diartikan lebih mengarah kepada bentuk gaya yang lebih tertata atau tersusun, serta terdapat karakteristik ‘lebih kaku’ ketika dilihat oleh pengguna ruang. Ketika menggunakan implementasi susunan bentuk ini pada sebuah ruangan atau pada sudut ruangan, biasanya dapat lebih menunjukkan kesan ruangan yang sederhana, modern, dan tidak jarang juga bisa menunjukkan kesan homey jika diterapkan pada area rumah tinggal. Jika pada beberapa area seperti kantor ataupun area public space, penerapan bentuk shape ini juga bisa menunjukkan suasana formal ataupun semi formal lho.
2. Implementasi Bentuk Dinamis
Berbeda dengan bentuk statis, implementasi bentuk dinamis biasanya lebih mengarah kepada penggunaan shape geometris yang erat dengan garis lengkung seperti lingkaran ataupun oval, serta penggunaan shape organis. Dinamis disini berarti lebih mengarah kepada bentuk yang acak atau random, serta karakteristik ruangan yang menggunakan bentuk dinamis akan cenderung mengarah pada ruangan yang lebih santai dan tidak membawa kesan ‘kaku’ ketika dilihat oleh pengguna ruang. Tidak jarang juga ketika bentuk dinamis ini digunakan pada area public space menunjukkan kesan lebih luas dan megah, karena pada dasarnya bentuk dinamis yang merupakan shape tanpa sudut.
3. Implementasi Bentuk Variatif