Halo Semua perkenalkan saya Ester Ella Eunike Septianne dengan NIM 4223131032. saya merupakan mahasiswi jurusan Kimia Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan. Kali ini saya akan membahas mengenai praktikum reaksi uji Lipid dan Penentuan Bilangan Iodium, silahkan disimak ..
I. JUDUL PERCOBAAN : REAKSI UJI LIPID DAN PENENTUAN BILANGAN IODIUM
II. TUJUAN
1. Mengetahui kelarutan yang terbentuk pada uji kelarutan lemak/minyak
2. Mengetahui volume titrasi saat mencapai titik akhir pada penentuan bilangan iodium
3. Mengetahui bilangan iodium dari sampel yang diuji
III. TINJAUAN TEORITIS
Lipida atau lemak merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam zat pelarut non polar seperti eter kloroform dan benzena. Lipid bersifat non polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipida adalah trigliserida, yaitu ester geserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya. Lipida sering berupa senyawa kompleks dengan protein ataupun karbohidrat. Lipid merupakan komponen dari membran plasma, hormon dan vitamin. Defenisi lipid tidak secara spesifik yang mengacu pada suatu struktur molekul dengan ciri khas bertentu seperti karbohidrat dan protein. Meskipun lipid secara umum didefinisikan sebagai komponen yang mudah larut pada pelarut organik yang cenderung non-polar seperti etanol, eter dan kloroform, namun terdapat beberapa golongan lipid yang larut pada pelarut polar. Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dari hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Asam lemak penyusun lipida ada dua macam, asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan rangkap pada rantai Halogen dapat bereaksi dengan atom c pada rantainya yang Ikatan tidak jenuh. Selama penyimpanan lemak atau minyak mungkin menjadi tengik. Ini terjad karena asam lemak pada suhu ruang dirumbak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon, alkanal, atau keton, serta sedikit alkohol, ataupun alkohol, dengan BM relatif rendah dan bersifat volatile dengan aroma yang tidak enak. Karena mudah terhidrolisis dan teroksidasi pada suhu ruang, asam lemak yang dibiarkan terlalu lama akan turun nilai gizinya. Pengawetan dapat dilakukan pada suhu yang sejuk dan kering, serta menghindarinya dari kontak langsung dengan udara. Fungsi lipid selain dari komponen membran juga sebagai sumber energi cadangan energi. Dari segi gizi asam lemak dan mengandung energi tinggi (menghasilkan banyak ATP) Karena itu kebutuhan lemak dalam pangan diperlukan. Asam lemak tak jenuh dianggap bernilai gizi lebih baik karena reaktif dan merupakan antioksidan didalam tubuh. Fungsi lipida termasuk sebagai penyusun struktur membran sel. Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material (Syukri dkk, 2022).
IV. ALAT DAN BAHAN
V. PROSEDUR KERJA
a. uji kelarutan lemak/munyak