Lihat ke Halaman Asli

Ester StefanyClaudia

Business Woman, Blogger, Translator, Teacher

Terima Kasih Telah Mendengarkan Sedikit Ceritaku

Diperbarui: 28 Juni 2023   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 

" TERIMA KASIH TELAH MENDENGARKAN SEDIKIT CERITAKU "

A Short Story

By Ester Stefany Claudia Leunufna

 

            Ini adalah kisahku. Aku adalah seorang gadis berusia 16 tahun. Aku lahir di Surabaya, 30 juli 1982. Aku bersekolah disalah satu SMA Negeri di Surabaya. Seperti biasa, aku bersekolah menimba ilmu, menikmati pelajaran bahasa inggris kesukaanku, bersenda gurau dengan teman-teman, dan setelah pulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Aku satu sekolah dengan kekasihku, Nichol namanya, dia salah satu alasan kuat yang membuat aku semakin bersemangat untuk sekolah.

            Pagi ini melihat senyumnya sebelum masuk kelas membuat aku lebih berenergi untuk menjalani hari. "Selamat pagi Tyas. Semoga harimu menyenangkan. Selamat belajar." Sepatah kata yang menyentuh dalam sanubari. Ku balas dengan senyuman, kemudian aku masuk ke dalam kelas. Sungguh tidak sabar untuk memulai belajar sembari menunggu jam istirahat tiba. Seperti anak sekolah pada umumnya, begitu juga aku dan kekasihku, kami hanya dapat bertemu sebatas di sekolah, saat jam istirahat dan saat pulang sekolah.

Kriiinnggggg.....

Jam istirahatpun telah tiba, semua siswa mulai mengeluarkan bekal makannya dan sebagian bergegas menuju kantin. Aku mengeluarkan bekal makananku yang sudah disiapkan oleh mamaku, nasi goreng dan cap jay kesukaanku. Setiap jam istirahat seperti ini, biasanya aku makan bersama dengan Nichol, tetapi akhir-akhir ini aku merasa agak takut jika bertemu dengan Nichol dan berbicara cukup lama dengannya. Tetapi, karena rasa rinduku yang dalam ingin bertemu dengannya, akhirnya kuputuskan untuk menemuinya di kursi taman tempat biasa kami makan bersama sambil berbagi cerita satu sama lain. Dari kejauhan, sudah terlihat kekasihku, Nichol, setia menunggu di kursi taman favorit kami dekat lapangan basket. Aku menghampirinya dan langsung duduk disebelahnya.

"Hai Nichol sayang.. Bagaimana pelajarannya tadi? Bisa?"

"Iya sayang, aku bisa kok, kan kalau matematika aku jagonya hehe."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline