Lihat ke Halaman Asli

Webtoon dan Budaya, Apa Kaitannya?

Diperbarui: 10 Desember 2021   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih yang tidak kenal dengan platform pencetak komik digital Webtoon? Yaps, Webtoon merupakan salah satu platform yang secara khusus mencetak komik-komik karya komikus diberbagai penjuru negara di dunia secara digital. Selain memberi kesempatan pada komikus di seluruh dunia untuk dapat mencetak hasil karya mereka, Webtoon juga memfasilitasi pembaca agar dapat membaca komik karya komikus dari negara lain yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa setempat. Hal inilah yang kemudian membuat Webtoon menjadi salah satu platform pencetak komik digital terbaik dan sering digunakan oleh kebanyakan orang secara global. Selain karena praktis dapat digunakan kapan saja, Webtoon juga menyediakan fasilitas untuk saling bertukar pendapat maupun berkomentar pada karya-karya terjemahan secara langsung.  Webtoon sendiri sebenarnya berasal dari negara Korea Selatan yang diluncurkan oleh perusahaan Naver Corporation. Sedangkan, Webtoon Indonesia sendiri telah dirilis sejak tahun 2014. 

Webtoon merupakan salah satu contoh new media yang memfasilitasi baik komikus maupun pembaca secara global yang juga tentu memiliki kebudayaan yang berbeda untuk saling bertukar pikiran, baik melalui karya maupun pendapat. Rings dan Rasinger (2020) mengatakan bahwa media sosial turut berpengaruh pada perilaku dari penggunanya dalam 3 bentuk, yaitu:

- Memulai, yaitu fase dimana kita baru mengenal budaya yang baru

-Mempertahankan, yaitu fase dimana kita mulai mempertahankan hubungan, dalam kasus ini media berperan penting untuk mempertahankan hubungan ini.

- Mencari informasi sosial, yaitu fase dimana kita mulai untuk mencari informasi dan koneksi melalui hubungan tadi.

Meskipun ada banyak jenis genre dalam kebanyakan series komik di Webtoon, tentu saja beberapa komikus juga akan membuat alur cerita serta setting berdasarkan budaya yang ada di negara mereka. Bahkan, beberapa komik juga telah mengakulturasi beberapa budaya dari negara lain untuk diterapkan kedalam komik mereka. Menambahkan unsur budaya ke dalam komik Webtoon juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk dapat mengenalkan budaya kita kepada para pembaca dari berbagai penjuru dunia. Beberapa komik ini merupakan contoh-contoh komik yang memasukkan unsur budaya dan beberapa bahkan juga telah mengakulturasikan budaya ke dalam cerita komik Webtoon

1. 7 wonders

Komik Webtoon 7 Wonders merupakan karya dari salah satu komikus yang berasal dari Indonesia. Komik ini merupakan remake atau versi modern dari kisah Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari. Secara alur dan teknik penggambaran, kisah dalam komik 7 Wonders ini sangat mirip dengan kisah Legenda Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari. Akan tetapi, nuansa yang dibangun dalam komik ini terasa sangat modern dan tidak terlalu klasik, sehingga membuat jalan cerita menjadi lebih menarik dan tidak monoton karena berangkat dari sebuah Legenda.

2. K-Chingu

K-Chingu merupakan salah satu komik yang berkisah tentang dua orang berbeda negara yang berbeda, yaitu Amelia yang berasal dari Indonesia dan Kim Min Joon yang berasal dari Korea. Kisah persahabatan antara Amelia dan Kim Min Joon kental dengan perpaduan kedua budaya. Selain itu, keberadaan komik ini juga dimaksudkan bagi para pembaca Indonesia untuk dapat lebih mengenal bagaimana budaya-budaya yang ada di Korea.

3. KyunWoo dan Sang Dewi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline