Oleh :
Esra K. Sembiring, (Alumnus Ilmu Politik UGM, Magister Administrasi Publik LAN RI, Magister Pertahanan UNHAN).
Fakta didepan mata yang tidak terhindarkan, banyak sudah perubahan perilaku sosial terjadi dalam masyarakat kita akibat pandemi Covid 19 ini, yang bermula sejak akhir Desember 2019 lalu, saat corona virus mulai mewabah dari Wuhan China dan saat ini sudah menyebar ke lebih dari 200 negara.
Ribuan pekerja terpaksa dirumahkan, di PHK. Bahasa halusnya diistirahatkan sementara sampai situasi pulih dan normal kembali. Entah sampai kapan itu.
Mirisnya, belum ada satu pemimpin negara dunia ini yang berani menjawab pasti, kapankah wabah ini berakhir. Ibarat sebuah pertandingan tinju, kita harus sanggup bertanding lama hingga ronde terakhir. Saat obat penangkal virus nya sudah ditemukan.
Pertanyaannya, Mampukah kita semua bertahan selama itu ?. Atau hanya sebagian kecil dari kita yang sanggup bertahan ?.
Menurut pengamatan penulis, dengan penerapan social distancing melalui PSBB seperti sekarang ini, jalanan di ibukota masih terlihat ramai. Hampir sama saja dengan waktu sebelum PSBB diterapkan.
Kurangnya disiplin dan kesadaran masyarakat adalah kenyataan kita saat ini. Lalu bagaimana mungkin bisa diharapkan cepat tuntas penanggulangan virusnya.
Masih kuatkah pemerintah, bila PSBB ini berjalan lebih dari 6 bulan lagi ?, ataukah harus ada ide alternatif solusi lainnya yang sejak sekarang sudah harus disiapkan oleh penyelenggara negara ?. Atau, sudahkah perlu ada lembaga baru khusus dibentuk untuk menangani Covid 19 ini ?,
Dalam situasi kritis, skenario terburuk sepantasnya harus juga disiapkan antisipasinya. Bila ternyata pandemi covid 19 ini berkepanjangan dan berlanjut bahkan mungkin saja lebih 1 tahun karena masih tidak disiplinnya masyarakat, pemerintah pasti kewalahan dan harus sudah menyiapkan rencana kontinjensi nya sejak awal.
Bila itu yang terjadi, sepertinya memang tidak cukup bila sekedar menumpangkan penangan covid 19 ini pada BNPB, karena mungkin saja Tsunami, Gempa bumi, kebakaran hutan dan bencana alam lainnya secara insidentil terjadi juga pada saat bersamaan, sementara krisis covid 19 nya masih belum tertuntaskan.
Kekhawatiran yang wajar dan beralasan karena negara kita di beberapa tahun yang lalu sudah berulangkali mengalami maraknya berbagai ujian bencana akibat dinamika perubahan alam.