Di tengah popularitas game Mobile Legends yang tengah meroket di Indonesia, satu nama tentu menjadi pusat perhatian kala membahas game keluaran Moonton tersebut.
Yup! Kepopuleran Justin Tobias, atau yang lebih akrab dengan nick-nya Jess No Limit bisa dibilang jauh melebihi player ternama lainnya, sebut saja Lemon (RRQ), G (Aerowolf), atau rekan setimnya Marsha (EVOS).
Pasca MPL Season 1, Pamor Jess No Limit Terus Menanjak
Meroketnya nama Jess No Limit di dunia eSports memang menjadi fenomena tersendiri. Diawali undangan para juara MPL Season 1oleh Ketua MPR, Zulkifli Hasan, pamornya kian menanjak. Jejak kepopuleran Jess sendiri bisa dilihat nyata dengan subscriber Youtuber yang mencapai 3.489.225 dan follower Instagram 1,9 juta.
Melihat sepak terjangnya di dunia eSports, NET menganugerahinya sebagai Digital Persona of the Year dalam penghargaan Indonesian Choice Awards 5.0 akhir April lalu. Jess berhasil menyisihkan figur-figur ternama seperti Deddy Corbuzier, Bayu Skak, dan Ikshan "Lemon".
Setelah itu, aktivitas Jess seolah tak pernah berhenti. Selain mengikuti turnamen-turnamen Mobile Legends, dia pun mulai disibukkan dengan berbagai undangan talkshow acara TV dan endorsementproduk. Tak hanya Ketua MPR, Jess bahkan berkesempatan untuk bertatap muka dan berbincang dengan Presiden Jokowi di ajang Young on Top National Conference 2018.
Tak Lengkap Tanpa Gelar Bergengsi!
Sayangnya, popularitas Jess No Limit terasa kurang lengkap tanpa "Mahkota" gelar di ajang bergengsi. Meski tampil cukup baik dan selalu menjadi favorit juara, Jess dan EVOS Esports kerap gagal di ajang bergengsi macam MPL (Mobile Legends Professional League) Season 1, MSC (Mobile Legends Southeast Asia Cup), atau baru-baru ini MSL (Mobile Legends Star League) 2018.
Gelar runner-up MPL Season 1 dan MSL 2018 menjadi torehan terbaik untuk EVOS. Namun, dengan nama besar EVOS dan Jess, hasil tersebut sepertinya masih belum bisa disebut memuaskan bagi penggemarnya. EVOS kerap kesulitan kala tampil di partai penentuan kala menghadapi tim-tim papan atas macam Aerowolf Roxy, RRQ dan Louvre.
Performa Jess Cs pun kini mulai dapat diimbangi tim kuda hitam seperti XCN, Alter Ego, dan BOOM ID. Di MSC 2018, EVOS harus gugur di penyisihan grup, kalah bersaing dengan RRQ, sedangkan di ajang MSL 2018 Jess Cs lagi-lagi harus tunduk oleh Lemon dkk di Grand Final.
Performa yang Tak Kunjung Membaik
EVOS sendiri kini masih mengikuti dua turnamen besar skala nasional, yakni MPL Season 2 dan IESPL. Performa macan putih di dua ajang tersebut masih jauh dari kata menggembirakan. Dua kekalahan dari Onic dan musuh bebuyutan RRQ membuat EVOS berada di peringkat 8dari 10. Sedangkan di IESPL posisi EVOS sedikit lebih baik dengan duduki peringkat 6, hasil menang atas Recca dan sekali kalah dari XCN.
Fams (sebutan untuk penggemar setia EVOS), pasti sangat mendambakan raihan gelar bergengsi dari tim kesayangannya, dengan kontribusi penting dari Jess. Mungkinkah Jess dan kawan-kawan mampu mempersembahkan gelar di MPL Season 2 dan IESPL?