Lihat ke Halaman Asli

Perhatikan dan Hindari Efek Bermain "Games" Terlalu Lama

Diperbarui: 6 Desember 2017   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.the-future-of-commerce.com/

Bermain game itu menyenangkan, apalagi saat sedang mencari cara untuk menamatkan sebuah misi, atau berusaha mengejar level tertentu. Tapi kadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikannya, sementara ada anggapan bahwa main game terlalu lama itu berbahaya, jadi mana yang benar? Masih terkait juga dengan kemungkinan cidera atau luka yang bisa dialami oleh atlet eSports pada pembahasan di artikel sebelumnya, bermain game tanpa henti dapat mengakibatkan cidera-cidera lebih serius, bahkan kematian.

1. Resiko Kena Thrombosis

Thrombosis adalah situasi ketika terjadi penggumpalan dalam pembuluh darah di bagian tubuh manapun dari manusia, khususnya daerah paha dan betis. Pada umumnya, hal ini lebih berpeluang menimpa orang yang terlalu sering menghabiskan banyak waktu untuk bermain game.

Kasus penggumpalan darah yang menyebabkan kematian pernah dialami seorang gamer asal Inggris bernama Chris Staniforth, yang kemudian diketahui memiliki kebiasaan untuk bermain game selama 12 jam sehari. Kasus lainnya mendera pemuda asal New Zealand yang harus dilarikan ke rumah sakit setelah alami penggumpalan pembuluh darah di kakinya akibat bermain PlayStation selama 4 hari nonstop.

Tapi, kasus serupa juga bisa menimpa orang yang bepergian jauh dan membutuhkan waktu berhari-hari. Para dokter menyarankan agar gamer maupun orang yang sedang dalam perjalanan mengambil istirahat secukupnya dan melakukan latihan ringan untuk melancarkan kembali peredaran darahnya.

2. Memicu Gagal Jantung

Laporan dari CNN pada tanggal 19 Januari 2015 menyebutkan bahwa seorang pria Taiwan berumur 32 tahun meninggal akibat bermain game di warnet selama 3 hari berturut-turut, sejak tanggal 6 Januari dan ditemukan tewas tanggal 8 Januari. Ketika ditemukan tubuh pria tersebut sudah mulai kaku yang mengindikasikan pria tersebut telah meninggal beberapa jam sebelum ditemukan.

Ketika warnet tersebut disatroni petugas polisi dan paramedis, pengguna warnet lain tidak bergeming seakan tidak ada peristiwa apapun terjadi. Keterangan rumah sakit menyebutkan bahwa pria ini meninggal karena gagal jantung. Pemicunya tidak lain adalah kelelahan berat yang diakibatkan kegiatan yang dilakukan terus menerus tanpa istirahat.

Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya seorang pria berumur 39 tahun juga meregang nyawa di warnet setelah bermain selama 5 hari terus menerus pada 1 januari 2015.

3. Gejala Peradangan Otot Nintendonitis

Yup, peradangan ini disebabkan oleh pergerakan intens yang dilakukan akibat bermain game. Laporan BBCpada tahun 2003 menyebutkan bahwa hal ini bisa terjadi akibat pengulangan aktivitas main game  dengan menggunakan kontroler terlalu lama hingga menimbulkan efek samping yang tidak diduga. Penggunaan kontroler erat kaitannya dengan pergerakan jemari dan jempol, begitu juga pergelangan tangan, siku hingga ke bahu. Bila intensitasnya terlalu tinggi maka cidera seperti nintendonitis tinggal menunggu waktu untuk berdampak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline