Lihat ke Halaman Asli

esmeralda pebina

Mahasiswa Universitas Airlangga

Pentingnya Asupan Gizi bagi Anak

Diperbarui: 8 Juni 2022   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nutrisi sangat penting karena otak berkembang sangat pesat saat 1000 hari pertama hari kehiudpan sejak kehamilan. Pada balita (0-26 tahun) masa kecemasan atau golden age dimana pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat pesat. Pada masa anak usia (6-12 tahun) perkembangan anak meliputi bertambahnya struktur dan fungsi tubuh, kemampuan bersosialisasi, emosi, tingkah laku, dan kemandirian, sehingga membutuhkan nutrisi lebih banyak dibangdingkan orang dewasa dan remaja. 

Nutrisi yang kita butuhkan adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, serat, air, dan vitamin. Karbohidrat dapat ditemukan di makanan sehari-hari seperti nasi, roti, dan kentang. Daging, telur, dan kacang-kacangan merupakan salah satu makanan yang mengandung protein. Makanan seperti alpukat, kacang-kacangan, dan salmon merupakan salah satu makanan yang kaya akan lemak. Mineral dapat ditemukan di banyak sekali sayuran seperti bayam, paprika, dan brokoli. Makanan seperti sayur-sayuran mengandung banyak sekali serat. Sangat penting untuk kita mendapat asupan air yang cukup agar tidak dehidrasi. Vitamin adalah salah satu komponen yang tidak kalah pentingnya dan dapat ditemukan pada banyak sekali buah-buahan dan sayuran. 

Malnutrisi, apa saja dampaknya bagi si buah hati? 1000 hari pertama sejak kehamilan berdampak menyebabkan gangguan kognitif serta menurunnya IQ 10-15 poin, mempengaruhi masa otot sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh, meningkatnya risiko penyakit diabetes, obesitas, jantung, dan hipertensi. Gangguan fungsi otot dan cardiorespiratory akibat dari turunnya masa otot, jantung, serta difisiensi dan elektrolit. Gangguan gastrointestinal dapat mengakibatkan perubahan fungsi eksokrin pankreas, usus besar, aliran darah usus, arsitektur, dan permeabilitas usu yang dapat berakibat kematian. Gangguan pada imunitas dan penyembuhan luka akibat gangguan imunitas yang diperantarai sel dan fungsi sitokin komplemen dan fagosit. Gangguan pada psikis anak mengakibatkan efek psikososial seperti apatis, depresi, kecemaan, dan pengabaian diri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline