Lihat ke Halaman Asli

Lik Kemin (Mancing)

Diperbarui: 11 Mei 2017   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lik Kemin sedang mancing di Rawa. Sudah setengah hari, tak ada ikan yang nyangkut di kailnya. Rokok kretek sudah tinggal satu batang.

"Piye iki? ikan kok ndak ada yang nyenggol empanku." gumam Lik Kemin seorang diri.

"Empanmu ora enak." sebuah suara jelas terdengar di kuping Lik Kemin.

Lik Kemin celingak-celinguk. Ndak ada orang di dekatnya.

" Ndak usah sok mencari. Pokonya empanmu ora enak." suara itu kembali terdengar

" Gayamu seperti ahli kuliner saja." jawab Lik Kemin mangkel.

" Empanmu tadi nyomot di pinggir rawa, kan? di atas rumput?" kata suara itu lagi

" Nemu." jawab Lik Kemin

" Lumut itu di air, kalau sudah di darat berarti sudah ada yang mengangkat. Berarti bukan nemu, tapi nyuri." suara itu makin bikin Lik Kemin jengkel.

" Tidak ada yang memiliki. berarti nemu." Lik Kemin sewot.

" Empanmu ndak enak." suara itu meledek Lik Kemin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline