Lihat ke Halaman Asli

Akhir

Diperbarui: 21 Februari 2016   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kelam,
kau datang dengan tunggangan
bergerlap sutera berwangi kesturi
berucap sebaik-baik kalimat
mengajak pada sebaik-baik tempat

sunyi,
kau nyinyir sendiri
bukan di inti atau di tepi
bukan disana atau disini
bukan cinta atau benci

hati,
kau tak lagi bisa melihat
kalau sebaik-baik kalimat
hanya disemat atau
malah diruwat

ketika tiba saat
tanda hianat tak bisa dilihat. kecuali
:yang diberi-Nya hikmat.

duh
gawat

Cilacap, 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline