Jika berbicara mengenai Imperium Aztek, secara ringkas mungkin dapat kita awali dari jatuhnya Kerajaan Tolteca pada abad XII, kerajaan yang mendominasi dataran tinggi Meksiko (bagian tengah wilayah Meksiko dan berpusat di satu wilayah yang sekarang bernama Hidalgo) sejak abad X.
Tidak adanya penguasa pada akhir abad XII menyebabkan Lembah Meksiko diserbu orang-orang bar-bar yang berasal dari utara Meksiko. Mereka mendirikan kekuasaan di beberapa tempat, yaitu di Xaltocan, Texcoco, Azapotzalco atau Coatlinchan. Penyerbuan terakhir dilakukan oleh orang-orang Aztek; mereka merupakan masyarakat nomaden yang berasal dari barat Meksiko.
Pada awalnya orang-orang Aztek mendiami Bukit Chapultepec. Tidak lama kemudian mereka diusir dari tempat itu, sehingga harus pindah ke Culhuacan. Namun, ternyata mereka juga harus pergi dari tempat itu. Dalam perjalanan mencari daerah yang subur, mereka memutuskan untuk tinggal di dekat Danau Texcoco dan mendirikan sebuah kota yang diberi nama Mexico-Tenochtitlan.
Pada awal pendirian kota Mexico-Tenochtitlan, yang dibangun pada tahun 1345, ada banyak masalah. Sebagian penduduk yang merasa tidak puas dengan pembagian tanah yang mereka terima, pergi meninggalkan tempat itu dan menemukan wilayah baru tak jauh dari sana (sekarang bernama Tlatelolco).
Sebagian lagi, yang memutuskan terus menetap di Tenochtitlan, terpaksa harus menerima tawaran Azcapotzalco, penguasa di wilayah tetangga, karena kekurangan bahan untuk membangun kota dan asupan makanan. Mereka harus ikut berperang melawan musuh-musuh Azcaputzalco. Namun demikian, justru dari situ mereka mendapat ilmu baru, yaitu pengetahuan militer dan pengalaman berperang.
Pada tahun 1426 Azcapotzalco mangkat. Kematian Azcapotzalco menimbulkan krisis besar di dalam dinastinya. Keadaan ini dimanfaatkan oleh orang-orang Aztek untuk merdeka dan membuat kerajaan sendiri. Pemimpin mereka, Itzcoatl (1426-1440), lantas bersekutu dengan Raja Texcoco, saingan utama Azcapotzalco.
Hilangnya kekuatan Azcapotzalea membuka periode baru dalam sejarah Mesoamerika. Kerajaan yang kalah perang ternyata memutuskan untuk berintegrasi dan membuat satu imperium. Inilah asal mula lahirnya Triple Alliance (antara Texcoco, Tlacopan, dan Mexico-Tenochtitlan) atau juga dikenal dengan nama Imperium Aztek.
Imperium Aztek memiliki kekuatan militer yang hebat, sehingga sedikit demi sedikit mereka mulai menaklukkan kerajaan-kerajaan lain dan memperluas wilayah kekuasaan mereka ke selatan dan tenggara Meksiko, bahkan sampai Guatemala. Dari sini kita bisa melihat bahwa Imperium Aztek adalah formasi politik yang berasal dari proses ekspansi teritorial dominasi ekonomi Mexico-Tenochtitlan.
Pada masa itu mereka sudah memiliki teknologi tata kota yang cukup maju, di antaranya sudah dapat membuat sistem saluran air, istana, piramida, dan kuil untuk penghargaan kepada para dewa.
Mexico-Tenochtitlan dijadikan ibukota Imperium Aztek dan dalam komunikasi, selain digunakan bahasa nahuatl (bahasa orang-orang Aztek) juga bahasa acolhuas (bahasa orang Texcoco) dan tepanecas (bahasa orang Tlacopan).
Setelah Itzcoatl mangkat, kekuasaan berada di tangan Motecuhzoma I (1440-1468), yang berhasil mendominasi bagian selatan Lembah Meksiko dan menaklukkan Oaxaca dan pesisir Teluk Meksiko. Setelah itu, Axayacatl (1468-1481) berkuasa dan menguasai Lembah Toluca dan wilayah Cacaxtla. Namun, ia tidak berhasil menaklukkan Tarascan, meskipun ia mengkompensasi kekalahan ini dengan keberhasilannya membuat kota saudara Tlatelolco.