Lihat ke Halaman Asli

Sawung Jabo Menutup Pentas FKY27

Diperbarui: 7 September 2015   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya Sawung Jabo menutup pentas FKY27. Rangkaian kegiatan mulai dari 19 Agustus 2015 sampai 5 September 2015 itu akhirnya berakhir manis (sekali). Marwoto berduet dahulu sebelum Sawung Jabo muncul di pentas. Dagelan Mataram ala Marwoto sangat pas untuk mengawali kocokan gitar Sawung Jabo. Inilah rangkaian acara yang dijadikan sebagai acara penutupan FKY27 di Taman Kuliner Condongcatur Jogja.

Lagu-lagu lagendaris dari Sawung Jabo langsung menghipnotis semua penonton. Penampilan yang santun dan tidak meledak seperti saat muda dulu, tidak membuat penonton jadi dingin membeku, terutama yang persis berdiri di belakangku. Apa saja yang didendangkan Sawung Jawo di panggung, selalu saja dia ikuti dengan suara yang lebih keras di telingaku. Begitu Sawung Jabo memainkan dentingan gitarnya, penonton yang tadinya duduk manis, langsung menyerbu panggung dan tak ada lagi yang duduk, semua penonton mau tak mau suka atau tidak suka harus berdiri.

Pemilik warung Kuliner di Taman Kuliner seperti sedang berlebaran, omzet mereka mendadak melonjak signifikan. Wajah-wajah super ceria, mewarnai seluruh pemilik warung yang biasanya hanya menampilkan wajah ceria saja. Dagangan mereka laku keras dan demikian juga nasib para juru parkir dadakan yang muncul pada kegiatan FKY 27 tahun 2015 ini.

"Omzet parkir FKY27 memang menurun dibanding tahun lalu, tapi dampaknya sangat luar biasa. Masyarakat yang ada di sekitar kegiatan benar-benar merasakan aura Jogja yang guyub, gembira dan penuh canda tawa", kira-kira begitulah ucapan dari panitia acara ini.

Kemacetan kota Jogja yang makin meningkat akhir-akhir ini, sedikit terkurangi karena kemacetan itu berpindah ke lokasi yang jauh dari pusat keramaian kota. Memang perlu dipikirkan agar kemacetan ini tidak hanya berpindah tempat tetapi memang tereduksi oleh penggunaan alat transportasi yang benar. Halte Trans Jogja yang berada di sekitar lokasi kegiatan mungkin merupakan salah alternatif mengurangi beban penggunaan kendaraan pribadi bagi masyarakat Jogja.

Kemacetan di seputaran arena kegiatan memang tidak pelak menjadi hal yang memusingkan masyarakat sekitar kegiatan. Jam menjelang Isya memang seperti suasana lebaran, kendaraan macet sampai berkilo-kilo meter jauhnya dan tidak cukup sekali antri lampu merah langsung bisa melewatinya. Diperlukan beberapa kali antri lampu merah agar bisa melewatinya.

Di lokasi kegiatan sendiri, para penonton yang sudah terlanjur duduk lesehan akan sulit berpindah lokasi. Di sekitar mereka duduk, sudah terpagari oleh penonton lain yang berdesakan memenuhi lokasi panggung kesenian utama FKY27. Marwoto dengan santai muncul di Panggung dan segala macam gurauannya langsung mendapat respon positif dari penonton. Jam terbang yang tinggi membuat tempo penyampaian lawakan menjadi sangat terkendali dan bisa sampai ke ujung-ujung gurauan dengan pas.

Rumus lawakan yang mengundang tertawa biasanya adalah cerita seputar sex, hal-hal jorok ataupun slapstik, tetapi Marwoto dengan lihai sudah membuat lawakan yang tidak terlalu kasar, cukup halus dan menyisipinya dengan nasehat-nasehat sebagai penyeimbnag cerita-cerita plesetan yang dia sampaikan.

Bagaimana seorang istri berdandan di depan suaminya bisa diplesetkan pada lawakan yang kasar atau mengumbar hal-hal porno, tapi Marwoto membuatnya lebih halus dengan menyisipi nasehat tentang hidup berumah tangga, sehingga suasana lawakan serius (humor itu serius) tetap terjaga.

Ketika Marwoto mengakhiri tampilannya, Sawung Jabo menyusul kemudian dengan santai di atas panggung bersama grup artistiknya. Dengan santai grup itu menyetem peralatan musik yang tadinya sudah disetem, sehingga suasana santai terlihat dan terasakan oleh penonton. Demikian juga ketika Sawung Jabo membawakan lagu nasional dan kemudian menghentikan lagunya sambil nyeplos berbicara gaya wong jogja,"sori latihan nyetem..."

Penonton sudah masuk di aura pertunjukan Sawung Jabo, sehingga apapun yang dilakukan di atas panggung adalah sesuatu yang patut di apresiasi. Sawung Jabo cukup hanya memainkan gitarnya sambil melihat kumpulan penonton,"penonton nyanyi ya, aku hanya main gitar ...."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline