ADVERTORIAL [caption id="attachment_296351" align="aligncenter" width="425" caption="Admin/Indosat"][/caption] "Pak, aku sering bingung lho menjawab pertanyaan temanku. Kata temanku, bapak ini kerjanya di bagian apa sih, kok selalu keliling Indonesia. KTPnya Jogja, tapi hanya Sabtu Minggu di Jogja, hari kerja malah tidak ketahuan posisi dimana. Hehehe....gimana dong jawabnya..." Dalam keluargaku memang selalu ada acara ngobrol bareng selepas subuh. Kadang mata masih belum "melek" beneran, tapi karena sudah ngumpul, maka pembicaranpun bisa kesana-kemari tanpa arah. Kadang menbahas kegiatan hari ini, kegiatan sekolah, atau cerita ringan seputar teman-teman anakku yang lengkap karakternya. Bagi anakku, yang paling membosankan adalah kalau aku dan istriku mulai bercerita tentang kelebihan kita di masa muda. Cerita itu susah dihentikan, mengalir terus dan sering menyinggung kebiasaan mereka yang berbeda dengan kebiasaan jaman kita dulu ketika masih muda. Soal pertanyaan anakku itu, aku sendiri sering mengalaminya. Kadang dari teman lama dan yang paling sering memang dari teman baru yang heran melihat pergerakanku di 4Sqr. Hari Kamis lalu, aku masih di Medan, Sabtu di Jogja dan Senin sudah di Bangka. Hari Rabunya sudah terlihat muncul di Banjarmasin dan Sabtu kembali hadir di Jogja. Saat di Jogjapun posisiku berpindah terus, mulai dari Kampus UGM, Warung SGPC, Galeri Indosat, Jejamuran, Malioboro, Bakmi Godean, Apotik Kimia Farma sampai ke Pasar Klithikan. Semangat berbagiku yang besar memang sulit kuredam dan akhirnya aku menyalurkannya melalu berbagai macam cara yang bisa kulakukan. Setiap berkunjung ke berbagai kota, baik di pulau Jawa maupun di luar puilau Jawa, aku selalu menyempatkan untuk bertemu dengan teman-teman yang kukenal. Bisa jadi temanku itu anggota Tangan Di Atas yang bertebaran di seluruh Nusantara, komunitas gowes, bisa juga temanku adalah komunitas blogger yang memang banyak kujumpai di berbagai kota.
Gowes Merapi (tidak takut keserempet bis) Ada juga komunitas kuliner yang sering membuatku harus melupakan anjuran dokter dengan menyantap kuliner lezat secara berlebihan. Maksudnya memang menyantap makanan sesedikit mungkin, tapi karena jenisnya beragam, maka akhirnya perut protes karena terlalu banyak diisi oleh berbagai jenis kuliner. Ada kebanggaan tersendiri ketika melihat anggota komunitas kita masuk TV memenangkan lomba masak. Seluruh anggota komunitas jadi heboh dan halaman facebook jadi penuh dengan komentar yang sayang untuk dilewatkan. Kadang terasa aneh memang, karena antar anggota komunitas banyak yang sering saling tidak mengenal secara offline. Istriku pernah ngobrol panjang lebar dengan "lurah" komunitas Kuliner Langsung enak secara offline dan baru nyadar sesaat sebelum mereka berpisah. Satu hal yang membuatku kurang nyaman dengan kondisi ini adalah saat tiba-tiba sebuah SMS masuk dan isinya memintaku untuk mengirim uang sejumlah tertentu dan harus hari ini juga. Mending kalau aku sedang di kantor, aku tinggal turun ke ruang ATM dan bisa transfer saat itu juga. Sayangnya kondisi itu hanyalah sebuah kondisi ideal saja dan bukan kondisi yang realistik. Yang sering terjadi adalah aku terlibat dalam sebuah acara yang membuatku tidak bisa ketemu ATM. Beberapa kali kejadian aku baru bisa menuju ke ATM setelah jam 23.00 dan saat itu sudah banyak ATM yang tutup. Dulu aku biasa memakai fasilitas SMS Banking atau Internet Banking, masalahnya sejak aku membuat KTP baru dan namaku sedikit berbeda, maka fasilitas itu jadi ngadat dan akupun tidak lagi punya akun untuk menjalankan SMS Banking ataupun Internet Banking. Kalaupun fasilitas itu masih kupunyai, aku masih punya beberapa kesulitan, antara lain saat yang kukirimi tidak punya rekening bank. Akupun akhirnya hanya bisa pasrah saja, yang terjadi terjadilah !:-). Masalah ini termasuk salah satu topik dalam pembicaraan keluarga, sehingga anakku ikut memikirkannya. "Pak pernah nyoba pakai duit plastik?" "Kartu kredit?" "Bukan. Duit plastik yang bisa bapak isi dan bisa dibelanjakan oleh kita di rumah" "Flash dari BCA?" "Ya semacam itu tapi ini masih baru pak" "Apa itu?" "Dompetku dari Indosat" "Wah aku bukan pemakai Indosat nak" "Hehehe.. ganti saja kartu bapak yang di BB dengan nomor Indosat. Bukankah bapak suka tidak bisa memakai kartu itu kalau sedang di luar pulau?" "Hehehe... saat di luar pulau kan saat bapak puasa BBMan. Enak juga lho hidup tanpa BBM" "Bapak senang, kita yang enggak donk. Susah menghubungi bapak kalau sedang di luar pulau" "Oke deh, apa itu dompetku?" "Lihat saja iklannya pak, atau search saja dompetku indosat di mbah Gugel". Jadilah hari Sabtu kemarin aku habiskan waktu pagiku untuk main ke galeri Indosat Jogja. Minggu ini jadi penuh warna banget. Aku jadi punya dompetku, ya dompetku dompet anakku.
Dompetku sukses Layanan Dompetku Indosat ini mungkin nanti akan ditiru oleh Telkomsel, Smart Fren, XL atau penyedia jasa internet lainnya. Akhirnya kita juga, sebagai pelanggan, yang akan diuntungkan. Atau jangan-jangan mereka juga sudah punya fasilitas seperti dompetku Indosat, hanya saja aku belum sempat tahu. Adakah teman-temanku yang pernah mencoba fitur dompetku dari Indosat? Atau adakah yang tahu fitur dari Telkomsel, Smartfren, XL atau apa saja yang mempunyai kelebihan dibanding dompetku Indosat? Yuk berbagi yuk./ADV Salam sehati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H