Lihat ke Halaman Asli

Pilih Provider Internet yang Mana? AXIS, Telkomsel, Indosat atau Smartfren?

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mas Eko, saya nilai sampeyan ini tidak konsisten dalam menulis" "Maksudnya?" "Saya ikuti semua tulisan sampeyan di berbagai blog dan saya temukan ketidak konsistenan mas Eko" "Contohnya apa mas?" "Di sebuah artikel mas Eko bilang telkomsel adalah provider internet yang bisa diandalkan, tapi di artikel lain, tiba-tiba mas Eko bilang pakailah AXIS agar eksis di internet. Mana yang benar mas?" "Hahahaha..... itu awal muawal tuduhan ke aku ya mas?" "Awal muawal itu bahasa dari mana mas?" "Wah sampeyan kok kritis banget hari ini sama aku. Awal muawal ya bahasa yang begitu saja keluar dari mulutku, maksudnya ya asal muasalnya ..." "EYD mas, mas Eko harus jadi blogger yang memperhatikan masalah EYD. Ingat tahun 1978 dulu mas Eko pernah dapat pena emas karena telah memakai bahasa Indonesia dengan benar. Mari kita hargai Bahasa Indonesia mas" "Hahahaha.... penanya sudah kujual mas. Maklum sedang sekeng, hahahaha..." "Nah mas Eko makin hari makin tidak berbahasa Indonesia dengan baik dan benar" "Oke, tak jelaskan dulu masalah provider internet yang sering kutulis ya. Soal sekeng adalah soal aku butuh duit waktu itu, jadi kita lupakan saja" "Oke mas. Silahkan dijelaskan" Sambil tetap tersenyum aku mencoba menjelaskan mengapa aku menulis di berbagai artikel pada beberapa blog tentang provider internet dengan tema bahasan yang berbeda. "Pertama soal telkomsel. Kartu ini dipasang di Samsung SII Android. Ponsel ini dipilih karena mudah dibawa, cukup lengkap fiturnya dan bisa menjawab segala keperluanku kalau aku sedang travelling dimanapun" "Kenapa telkomsel, bukannya mahal?" "Kalau urusan komunikasi, maka mahal sudah tidak jadi filter pertama. Aku pilih telkomsel karena paling luas jaringannya dan bisa kupakai dimana saja" "Sampeyan kaya ya?" "Bukan kaya mas, tapi ada yang mbayari kartu ini. jadi kenapa tidak. Iya kan?" "Oke lanjutkan. Alasan telkomsel bisa diterima. Kalau AXIS?" "Aku pasang AXIS di blackberry untuk keperluan membaca imil dan aku tidak perlu kartu yang bisa hidup dimana saja. Sinyal kartu AXIS boleh tidak ada tapi aku masih bisa online dengan Blackberry karena ada mobile hotspot yang kupasang di ponsel Android" "Kenapa AXIS? Kok tidak yang lainnya?" "Harganya murah dan fasilitasnya sudah memenuhi kebutuhanku. Tidak perlu kencang banget dan tidak perlu ada dimana-mana. Yang penting hidup dan bisa membantuku menerima imil. BB memang paling efektif untuk menerima dan membaca imil" "Kenapa pilih yang murah?" "Hahaha... karena tidak dibayari orang lain" "Kalau XL mas?" "Aku punya dua kartu XL yang kupasang di Iconia dan Ipad2. Aku pilih XL karena murah meriah. Yang satu berlaku selama setahun dan yang satunya berlaku tiga bulan" "Kenapa pilih kartu yang murah untuk gadget yang justru mahal?" "Ipad2 lebih banyak untuk twitter dan presentasi, sedangkan iconia lebih banyak FB dan nyetel musik. Jadi kenapa perlu yang mahal dan kencang?" "Iconia hanya untuk nyetel musik?" "Iya. Keunggulan iconia adalah fasilitas musiknya yang sudah dolby system" "Masak beli iconia hanya untuk dipakai nyetel musik?" "Bukan beli mas. Itu hadiah untuk blog mie sehati yang memenangkan lomba apresiasi blogger dalam rangkaian acara Acer ON|OFF di Jakarta" "Oke mas. Kalau smartfren? Kulihat mas Eko sering bercerita juga tentang smartfren" "Wah kalau yang ini rahasia perusahaan mas" "Kenapa?" "Istriku pakai fren jadi aku wajib pakai smartfren mas" "Wis mas, aku pulang dulu. Pusing mendengar cerita sampeyan tentang kartu telepon" Kamipun berjabat tangan dan saling menatap penuh aroma persahabatan. Pertemanan yang indah selalu membuat suasana obrolan menjadi hangat dan meskipun penuh ucapan yang kadang terdengar kasar tapi tetap saja ada nuansa keakraban dalam obrolan itu. Kudengar sayup sayup sebuah lagu, "That's What Friends Are For" dan kurebahkan diriku di sofa empuk sambil mendengarkan lagu itu. Lewat aplikasi PATH kutuliskan perasaanku saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline