Lihat ke Halaman Asli

Program KKN Wujudkan Kepedulian Unsika kepada Masyarakat Pesisir Desa Cemarajaya

Diperbarui: 15 November 2021   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) tahun 2021, Desa Cemarajaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang dipilih sebagai lokasinya. 

Salah satu kegiatan yang mengawali pelaksanaan KKN adalah studi awal yang dilakukan para mahasiswa terhadap kondisi sosial ekonomi desa tersebut, termasuk kondisi fisik pantai yang menjadi lingkungan dari tempat tinggal sebagian besar masyarakat. 

Kegiatan studi awal ini dipandu oleh Dr. Medi Nopiana, S.E., M.S.E., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), yang dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dengan masyarakat sekitar garis pantai.

Para mahasiswa KKN sebagian besar berasal dari wilayah perkotaan di Kabupaten Karawang, bahkan berasal dari luar Kabupaten Karawang, yang umumnya belum pernah sama sekali mengenal dan berkunjung ke Desa Cemarajaya. Perjalanan menuju Desa Cemarajaya dari kota Karawang ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam dengan jarak lebih dari 45 kilometer. 

Pada awal perjalanan, para mahasiswa disuguhkan pemandangan hamparan areal persawahan yang sangat luas, yang berada di wilayah Kecamatan Rawamerta dan Cilebar. 

Memasuki wilayah Desa Pusakajaya Utara Kecamatan Cilebar, areal persawahan berbatasan dengan areal pertambakan, sejalan dengan semakin dekatnya dengan kawasan pantai. Perjalanan dari Desa Pusakajaya Utara menuju Desa Cemarajaya dilakukan dengan menyusuri sepanjang garis pantai ke arah barat.

Memasuki wilayah Desa Cemarajaya, para mahasiswa diperlihatkan denyut nadi sosial ekonomi masyarakat yang sebagian besar sangat bergantung pada sektor kelautan dan perikanan. 

Namun, dari raut wajah para mahasiswa menyiratkan bahwa desa ini masih dihadapkan pada beberapa tantangan, yaitu masih buruknya infrastruktur, khususnya jalan, serta tingginya tingkat kemiskinan. 

Apalagi ketika para mahasiswa memasuki dua dusun sebelah barat, yang letaknya terpencil, yang berbatasan dengan Desa Sedari, yaitu Dusun Pisangan dan Mekarjaya.

Buruknya infrastruktur jalan di kedua dusun tersebut utamanya disebabkan oleh perubahan garis pantai yang bersifat merusak, yang dinamakan erosi pantai. Terminologi erosi pantai sering dimaksudkan sebagai abrasi. Namun demikian, kedua istilah tersebut ternyata berbeda. Hal tersebut disampaikan Dr. Dede M. Sulaiman dalam bukunya yang berjudul "Penanggulangan Erosi Pantai". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline