Seorang individu dapat membentuk kebiasaan dirinya karena adanya interaksi dengan lingkungan, bagaimana individu dapat belajar dari hal-hal yang ia dapatkan di lingkungan sekitar. Lingkungan belajar disini sangat berpengaruh bagaimana seseorang dapat berkembang dan belajar. Dalam dunia pendidikan orang dewasa dikenal dengan istilahnya Andragogi. Menurut Knowles dalam (Sujarwo, 2015) "Andragogy is therefore, the art and science of helping adults learn". Andragogi adalah suatu ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar.
Membantu orang dewasa dalam belajar khususnya dalam membentuk suatu behavior atau membentuk perilaku merupakan suatu tantangan. Kenapa tantangan? karena orang dewasa disini sudah memiliki berbagai macam latar belakang dan pengalaman yang dapat mempengaruhi ia dalam belajar. Orang dewasa sudah bisa mempertimbangkan berbagai hal dan dapat memilih hal apa yang ingin dipelajari. Apakah teori belajar behaviorisme dapat diterapkan kepada orang dewasa?
Pada dasarnya teori belajar Behaviorism ini menekankan pada perubahan perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur yaitu dengan melakukan pengkondisian lingkungan belajar yang tepat melalui adanya hubungan antara stimulus dan respon.
Stimulus adalah memberikan suatu rangsangan kepada individu belajar dan respon adalah umpan balik yang diberikan dari individu belajar setelah medapatkan suatu rangsangan.
Pandangan menurut Edward L thorndike pada teori belajar dikenal dengan Connectionism : "Instrumental Conditioning" yaitu law of readiness, law of effect, law of exercies, law of effect. Sejalan dengan pandangan tersebut dijelaskan salah satunya adalah law of readiness atau hukum kesiapan dimana stimulus dan respon semakin kuat hubungannya ketika adanya kesiapan dari individu dalam belajar, keberhasilan belajar disini tergantung dari kesiapan individu dalam belajar. Law of exercise atau hukum latihan, dimana stimulus dan respon semakin kuat hubungannya apabila dilakukan percobaan secara berulang. Dan law of effect atau hukum akibat dimana stimulus dan respon akan diulang apabila akibat yang dihasilkan dalam pembelajaran menyenangkan dan sebalikanya.
Sejalan dengan pandangan tersebut dalam pendidikan orang dewasa, hal yang perlu diperhatikan dalam membantu orang dewasa belajar adalah "kesiapan individu dalam belajar" yaitu orang dewasa merasa siap belajar ketika ia merasakan adanya suatu kebutuhan atau ia sangat memerlukan suatu hal yang harus dipelajari. Dimana orientasinya dapat membantunya dalam kehidupan sehari hari misalnya dalam dunia pekerjaan atau meningkatkan kemampuan tertentu.
Hal yang bisa dilakukan pengajar atau pendidik adalah pertama dapat melakukan pengkondisian dengan cara memberikan stimulus untuk menanyakan apa goals atau tujuan dari individu belajar sebelum pembelajaran dimulai. Sehingga individu belajar dapat memberikan respon yang kuat sejalan dengan kebutuhannya sehingga individu secara sadar ia memiliki tujuan yang harus dicapai dalam belajar dan siap untuk belajar karena adanya kebutuhan. Kedua memberikan stimulus dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki sebelumnya oleh individu belajar misalnya memberikan latihan membuat project sebagai latihan dengan mengkaitan materi yang sedang dipelajari. Ketiga menciptakan kondisi belajar yang bermakna atau dikaitkan dengan tujuan atau goals yang diharapkan sehingga pembelajaran merasa lebih menyenangkan karena sesuai dengan yang diinginkan indvidu belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H