”Gerakan ekspresionisme abstrak berkembang di Amerika setelah perang dunia ke 2. Para pelukis seperti Willem de Kooning, Jackson Pollock sebagai tokoh utama. Karya lukis mereka terjual mahal, tapi mereka tak sempat menikmatinya.“
Suatu siang, tahun 2015 lalu, rumah lelang lukisan Heritage Auction di negara bagian California Amerika Serikat tepatnya di Beverly Hills melelang sebuah lukisan ekspresionisme abstrak karya Willem de Kooning berjudul Interchange
Pelelangan ini dihadiri Kenneth C. Griffin, seorang miliarder asal Amerika Serikat yang akhirnya jadi pemenang lelang. Lukisan ekspresionisme abstrak karya de Kooning ini terjual dengan harga yang sangat fantastis US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun
Setelah Griffin memenangkan lelang, pembelian dilakukan melalui David Geffen Foundation yaitu sebuah yayasan yang didirikan oleh David Geffen. Geffen sendiri seorang produser film dan musik asal Amerika Serikat. Saat ini lukisan itu berada di Institut Seni Chicago.
Interchange dibuat pada tahun 1955. Lukisan ekspresionis abstrak karya Willem de Kooning ini sepintas seperti coretan-coretan garis tanpa makna. Lukisan ini menggambarkan bentuk-bentuk geometris yang saling bertabrakan dengan warna-warna cerah.
Interchange menjadi lukisan termahal kedua di dunia dan lukisan termahal dari seluruh karya de Kooning. Lukisan lain de Kooning yang juga terjual mahal berjudul Women III. Lukisan Women III karya de Kooning ini terjual dengan harga US$ 137,5 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun pada tahun 2006
Willem de Kooning memang dikenal sebagai eksponen gerakan ekspresionisme abstrak Amerika. Bahkan de Kooning merupakan salah satu eksponen terkemuka dari ekspresionisme abstrak, khususnya penerapannya dalam bentuk lukisan
Bersama de Kooning ada nama besar lainnya seperti Jackson Pollock, Barnet Newman, Mark Rothko, Arshile Gorky dan banyak lagi. Gerakan ekspresionisme abstrak Amerika ini berhasil mengalihkan pusat seni dunia barat dari Paris ke New Yor setelah perang dunia II.