Lihat ke Halaman Asli

Said Mustafa Husin

Freelance, pemerhati kebijakan dan wacana sosial, penulis profil tokoh dan daerah, environmental activists.

Filsafat Eksistensialisme dalam Kubu Religius dan Atheis

Diperbarui: 30 Juli 2024   13:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Foto Dictio Community)

" Filsafat eksistensialisme yang lahir dari pandangan Soren Kierkegard kini terbelah dalam dua kubu, religius dan atheis. Ini disebabkan perbedaan dalam memahami dasar pemikiran eksistensialis oleh filsuf berikutnya yakni kebebasan dan autentisitas"  

Lama sekali Soren Kierkegard (1813 -- 1855) melihat dirinya sebagai seorang religius ketimbang seorang filosofis. Jika tidak terusik oleh pandangan filsafat idealisme Hegel, mungkin filsafat eksistensialisme tidak pernah ada

Apalagi dalam kehidupan masa mudanya, Kierkegard selalu membangun jarak dengan pemikiran filsafat. Namun padangan filsafat idealisme Hegel yang dinilianya mengabaikan norma-norma religius perlu disanggah

Dari situlah, Kierkegard melalui tulisannya mulai memperbandingkan norma-norma religius ke dalam pemikiran filsafat idealisme Hegel. Kumpulan tulisan-tulisan Kierkegard inilah kemudian menjadi dasar filsafat eksistensialisme

Tulisan -- tulisannya merupakan reaksi terhadap dialektika idealisme Hegel. Kierkegard menulis hakikat iman, etika dan teologi, emosi serta perasaan individu ketika dihadapkan dengan pilihan eksistensialis

Eksistensialisme adalah tradisi pemikiran filsafat yang bermula dengan subjek manusia, bukan hanya subjek manusia yang berpikir, tetapi juga individu manusia yang melakukan, yang merasa, dan yang hidup

Tradisi pemikiran filsafat eksistensialisme lahir dari pandangan Soren Kierkegard sendiri. Padangannya ketika mengkritisi filsafat idealisme Hegel yang dinilainya menyimpang dari norma religius

Ia pernah menulis, setiap individu, bukan masyarakat atau agama, bertanggung jawab memberikan makna bagi hidup dan  kehidupan, dan menghidupi makna tersebut secara jujur dan secara autentik

Pandangan Soren Kierkegard ini sebenarnya untuk menyoroti filsafat idealisme Hegel. Dalam pandangan Kierkegaard pemikiran abstrak Hegel telah menghilangkan kepribadian manusia.  

Hegel telah mereduksi segala kompleksitas manusia dalam pergulatan hidupnya. Bahkan lebih ekstrem lagi, Kierkegaard memandang filsafat idealisme Hegel merusak pemikiran yang benar mengenai iman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline