Lihat ke Halaman Asli

Energi Alternatif dari Kotoran Sapi

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selama ini saya selalu membayangkan bahwa limbah peternakan itu adalah kotoran sapi yang sudah bercampur dengan jerami yang dijadikan alas kandang seperti yang saya lihat di kampung halaman saya. Ketika kandang dibersihkan otomatis kotoran sapi sudah bercampur sempurna dengan jerami dan limbah pertanian lain yang dapat digunakan sebagai alas kandang.

Ternyata lain ladang lain belalang, di tempat lain di luar kampung halaman saya, jarang saya mendapati kandang sapi yang diberi alas , jadi kotoran sapi yang di kandang ya murni kotoran sapi yang biasa dibersihkan dengan menyorong ke belakang kandang dan di alirkan melalui got menuju ke tempat pembuangan limbah... hiii... dan seperti itu pula yang saya lihat di kandang sapi milik Pak Baidarus di Camba Maros, Sulawesi Selatan.

[caption id="attachment_150948" align="aligncenter" width="300" caption="Sang Produsen (Dok. Sribudi Astuti)"][/caption] [caption id="attachment_150964" align="alignleft" width="230" caption="Bak Pencampur dan Reaktor Biogas (Dok. Sribudi Astuti)"][/caption]

Tetapi ada yang lain di kandang sapi yang berisi tiga ekor sapi itu. kotoran sapinya ditampung didalam bak pencampur, reaktor yang terhubung dengan selang baru kemudian ke pembuangan akhir. rupanya dari 3 ekor sapi yang ada di kandang pak Baidarus, disamping menghasilkan bahan pupuk organik, juga menghasilkan energi untuk memasak, sehingga keluarganya tidak lagi tergantung pada sumber energi dari elpiji dan minyak tanah.

[caption id="attachment_150979" align="alignright" width="200" caption="penampung biogas(dok. Sribudi Astuti)"][/caption]

Tiga hari sekali, ketika kandang dibersihkan, kotoran sapi dimasukkan bak pencampur, dengan menambahkan sedikit air, kemudian dialirkan kedalam reaktor yang terbuat dari bak penampung air dari fiber. Dalam reaktor inilah biogas di produksi. Selanjutnya gas yang dihasilkan dialirkan dengan pipa ke tabung pengampungan gas sebelum digunakan untuk memasak.

uniknya tabung penampung gas yang dimiliki pak Baidarus bukan tabung gas seperti tabung gas elpiji, tetapi tabung yang dibuat dari plastik, saya menyebutnya penampungan Zeppelin, karena bentuknya mirip diletakkan di langit langit rumah.

untuk menggunakan gas dalam penampungan itu, tinggal membuka kran pada selang yang menghubungkan penampung gas dengan kompor, dan proses memasak dilakukan seperti halnya memasak dengan kompor gas berbahan bakar elpiji.

[caption id="attachment_150982" align="alignright" width="236" caption="Kompor berbahan bakar biogas(Dok. Sribudi Astuti)"][/caption]

Produksi energi yang sangat simpel dan murah bukan??. apabila ini diterapkan di lebih banyak lagi petani yang memiliki ternak, bukan tidak mungkin akan menghadirkan kawasan perdesaan yang mandiri energi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline