Larea-rea merupakan nama pelabuhan kecil di kabupaten Sinjai, kabupaten paling selatan di pulau Sulawesi. Lareang-reang bukan merupakan pelabuhan yang besar, bahkan boleh dikatakan sebagai pelabuhan yang terbengkalai.
(Pelabuhan Larea-rea yang sepi)
Pelabuhan Larea-rea hanya dikunjungi oleh kapal-kapal kayu yang rata-rata mengangkut beras untuk dibawa ke Sumbawa dan kapal pengangkut batu besi yang akan dibawa ke Cina. Berhubung tidak dikunjungi kapal-kapal besar, pelabuhan ini tidak terlalu ramai dan pada sore hari sering dimanfaatkan orang untuk menikmati segarnya angin laut sambil menanti mentari tenggelam diperaduan.
(Satu-satuna kapal yang bersandar saat saya datang)
(Mentari jingga di Larea-Rea)
Walaupun Larea-rea sepi dari kapal yang bersandar, ada pesona lain dari pelabuhan kecil ini, yaitu hutan bakau yang sedang dalam tahap pengembangan. Memang pemerintah kabupaten Sinjai sangat konsen dalam penanaman bakau untuk menanggulangi abrasi air laut. Hutan bakau di Larea-rea ada yang sudah berkembang dan rapat, ada pula yang baru saja ditanam.
Kalau saja saya boleh memilih, lebih baik larea-rea menjadi hutan bakau yang indah daripada menjadi pelabuhan sepi.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H