Lihat ke Halaman Asli

Rancangan Tindakan Aksi Nyata - Budaya Positif

Diperbarui: 23 Juli 2021   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

1. Latar Belakang

Sekolah adalah institusi pembentukan karakter. Makna pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan hal tersebut, penting sekali penerapan budaya positif sekolah dalam pembiasaan sehari-hari untuk penanaman budi pekerti siswa sebagai pembentukan karakter. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam membangun budaya positif yaitu membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas.

2. Tujuan

  • Membantu proses belajar mengajar sehingga lebih mudah dan tidak menekan murid
  • Membangun hubungan positif dan lebih dekat antara guru dengan murid
  • Membiasakan murid menerapkan budaya positif sehingga menjadi karakter positif dan memiliki budi pekerti

 

3. Tolak Ukur

  • Murid aktif dan semangat belajar
  • Guru dan murid saling menyayangi
  • Guru dan murid saling menghormati
  • Guru dan murid saling peduli

 

4. Linimasa Tindakan yang akan Dilakukan

  • Mengajukan gagasan/ide kepada Kepala Sekolah (Minggu ke-3)
  • Diskusi mengenai langkah konkrit yang akan diambil (Minggu ke-3)
  • Menentukan jadwal rapat koordinasi dengan guru-guru yang didampingi oleh kepala sekolah untuk sosialisasi penerapan budaya positif (Minggu ke-3)
  • Membuat kesepakatan untuk mewujudkan kelas impian (Minggu ke-3)
  • Mendesain kesepakatan kelas (Minggu ke-4)

 

 5. Dukungan yang Dibutuhkan

  • Kepala sekolah dan stake holder yang ada di sekolah
  • Orang tua sebagai pendamping peserta didik dalam menerapkan budaya positif
  • Komite Sekolah
  • Lingkungan Masyarakat

 

6. Pembelajaran yang Didapatkan

Faktor Pendukung (keberhasilan) :

  • Dukungan dari kepala sekolah dan seluruh warga sekolah
  • Orang tua sebagai pendamping
  • Usulan ide beserta harapan murid dapat terwujud, murid merasa didengar
  • Harapan tentang kelas impian oleh murid
  • Suasana belajar lebih efektif

Faktor penghambat (kegagalan)

  • Karakteristik murid yang beragam
  • Adaptasi dari budaya lama ke budaya baru membutuhkan proses dan waktu
  • Butuh kebiasaan yang konsisten diterapkan oleh seluruh warga kelas.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline