Permaian edukatif diciptakan tidak lain bertujuan untuk mengembangkan potensi anak sejak dini. Sebab anak usia dini belajar melalui bermain, maka diciptakanlah alat permainan untuk edukasi yang akrab disebut dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Beberapa tokoh perkembangan anak, telah membuat alat permainan edukatif dengan konsep yang berbeda-beda. Berikut adalah konsep alat permainan edukatif menurut Montessori, Elizabeth Peabody, Cruissenaire dan Froebel:
- APE ciptaan Montessori
Alat permainan edukatif yang diciptakan dr. Maria Montessori berkonsep memudahkan anak dalam mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa perlu bimbingan sehingga anak dapat belajar untuk bekerja mandiri. Pada konsep montessori dikatakan seorang anak berkemampuan dapat menyerap informasi melalui lingkungannya serta belajar mandiri melalui pengalaman yang diperoleh dari sekitar lingkungan.
Sehingga orang tua tidak seharusnya memaksakan anak untuk mendapatkan pengetahuan yang diinginkan orang tua tanpa memahami perkembangan dan keinginan anak. Sebaliknya, anak sebaiknya diberikan ruang dan fasilitas yang aman dan nyaman agar dapat bersikap mandiri. Lingkungan yang aman dan nyaman seperti ruang kelas dapat membuat anak mengasah kreativitasnya baik secara individu maupun kelompok.
Menurut Montessori, ruang kelas yang ideal yaitu disediakannya bahan dan alat bermain yang lengkap. Penataan ruang kelas untuk pembelajaran menurut konsep Montessori yaitu disesuaikan dengan karakter anak, alat permainan yang digunakan harus aman dan harus dilakukan dengan menyenangkan, tanpa paksaan orang tua.
Maria Montessori telah membuat alat peraga atau alat permainan dapat melatih pengembangan kemampuan kognitif anak serta melatih kemampuan dalam belajar sendiri tanpa bantuan orang lain. Menurut Montessori anak dapat memahami sesuatu yang abstrak dengan membuat senyata mungkin melalui alat peraga yang dibuatnya. Jenis-jenis alat peraga yang diciptakannya berupa inkastri silinder, puzzle geometri, dan kantong keterampilan tangan, alat peraga dirancang untuk melatih kemandirian anak.
Melalui puzzle geometri dapat mengenalkan berbagai bentuk dan bisa belajar menyatukan suatu bentuk geometri dengan bentuk geometri lain sehingga menghasilkan bentuk lain. selain itu juga dapat melatih anak untuk berpikir logis dan mengamati secara nyata. Permainan lain seperti inkastri silinder dapat mengembangkan aspek kognitif dan motoric anak.
2. APE ciptaan Elizabeth Peabody
Elizabeth Peabody menganut premis bahwa permainan anak-anak mempuntyai nilai perkembangan dan nilai intrinsic. Kemudian ia juga seorang pengajar, penulis serta pendiri Taman Kanak-Kanak (TK) pemerintah untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Peabody juga mngarang dan menciptakan alat yang digunakan untuk mepelajari bahasa di lembaga Taman Kanak-Kanak. Bukan hanya itu, Peabody juga membangun seperangkat tes perkembangan bahasa. Kompetensi bahasa merupakan pembelajaran utama yang diajarkan karena bahasa tidak sepenuhnya diajarkan pada anak. Pada konsep alat peraga atau permainan ciptaan Peabody mengajarkan kemampuan bahasa pada anak.
Melalui permainan dapat melatih kemampuan membaca, menimak, menulis, berbicara dan unsur-unsur lainnya. Permainan ciptaan Peabody ini terdiri atas du jenis boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator yaitu P. Mooney dan Joey. Bonekanya juga dilengkapi dengan papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta kantong pintar. Alat permainan Peabidy ini memberi pembelajaran yang mengacu pada pengembangan bahasa dan kosa kata. Pada akhir-akhir ini peraga yang diciptakan Peabody mulai berkembang menjadi boneka tanga, boneka jari yang telah digunakan di lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
3. APE ciptaan Cruissnaire
Alat permainan ciptaan Cruissnaire berupa balok cruissnaire dimana peraga tersebut diciptakan untuk mengenalkan konsep bilangan dan mengembangkan kemampuan berhitung pada anak. Latar belakang diciptakannya balok cruissnaire yaitu adanya kesulitan pemahaman matematika pada anak. Balok cruissnaire merupakan permainan yang terbuat dari kayu kemudia dibentuk menjadi balok dan tersedia dalam berbagai warna dan juga ukuran. Balok yang dibuat dengan berbagai ukuran dan warna antara lain :
1 x 1 x 1 cm dengan warna kayu asli
2 x 1 x 1 cm dengan warna merah
3 x 1 x 1 cm dengan warna hijau muda
4 x 1 x 1 cm dengan warna merah muda
5 x 1 x 1 cm dengan warna kuning
6 x 1 x 1 cm dengan warna hijau tua
7 x 1 x 1 cm dengan warna hitam
8 x 1 x 1 cm dengan warna coklat
9 x 1 x 1 cm dengan warna biru tua
10 x 1 x 1 cm dengan warna jingga
Semakin berkembangnya zaman, alat permainan ciptaan Cruissnaire telah dimodifikasi menjadi lebih menarik agar anak lebih minat dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran. Balok-balok tersebut dapat kita lihat pada gambar dibawah ini
4. APE ciptaan Froebel