Lihat ke Halaman Asli

Aku Siswa SMA yang Cinta Sosiologi

Diperbarui: 3 Oktober 2017   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan cinta jajan pasar (Doc. Foto Suhadi, April 2017)

Mengeksplor sosial budaya Indonesia seakan tak pernah lengang. Tanpa merendahkan khazanah sosial budaya bangsa lain, Indonesia menjadi magned terhadap festival yang digelar di sudut-sudut keramaian dunia. Terbukti, baru-baru ini sukses penyelenggaraan indofest yang digelar di Australia.

Kompas.com melangsir acara tersebut. Dikabarkan, Indofest merupakan etalase Indonesia yang mengenal ragam kulier nusantara. Dua produk masyarakat Indonesia yang tak henti-hentinya menyedot perhatian masyarakat Australia, Victoria Square Park, pagi kemarin (01/10), yaitu kuliner dan jajanan pasar.

Semua tenda atau warung makanan menjual beragam kuliner Indonesia, seperti rendang, sate ayam, nasi goreng, bakso, gudeg, gado-gado dan lainnya. Selain itu dijajakan pula jajanan pasar seperti kue singkong, wingko dan cucur. Acara itu juga tak luput dengan pengenaan pakaian adat beserta pentas tari kolosal khas Indonesia.

Melihat fenomena di atas, tampaknya berbagai hal pendukung kajian eksplorasi sosial budaya Indonesia, sangat menarik untuk diperhatikan. Terlebih para siswa SMA jurusan ilmu pengetahuan sosial. Mengapa demikian? Karena para siswa SMA inilah yang langsung bersinggungan dengan kajian sosial budaya masyarakat Indonesia, yaitu pelajaran Sosiologi, dan juga Antropologi di SMA.

Praktis, aktualisasi dan kontekstulisasi kajian sosial budaya Indonesia memiliki peluang untuk ditawarkan. Para siswa SMA jurusan IPS, kalian sangat memiliki ruang dan waktu dalam mengeksplorasi materi pelajaran sosiologi kalian. Sosial budaya apa yang kalian miliki dan apa yang kalian pelajari saat ini, ternyata sangat disukai oleh bangsa-bangsa di luar sana. Sehingga tidak ada pertanyaan untuk apa belajar sosiologi? Dan juga sudah selesai akan menjadi apa kalian semua? Karena sudah terbukti bahwa bangsa-bangsa di luar sana sangat simpatik dalam menikmati sosial budaya yang kalian miliki dan kalian pelajari.

Memang, pelajaran sosiologi SMA tampak tidak langsung membahas tentang hal-hal daya tarik yang berhubungan dengan daya tarik negeri ini. Keseharian kita juga tampak separuh nafas dalam mencintai materi norma sosial, identitas sosial, kelompok sosial, deferensiasi sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, konflik sosial, kesetaraan sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, hingga riset sosial. Apa yang kita bahas di sudut-sudut kelas juga terkesan malu-malu dengan mata pelajaran lainnya. Namun semua itu sudah terjawab, bahwa yang kalian pelajari adalah mutiara dunia, yaitu suatu mozaik dan khazanah sosial budaya yang tanpa lenggang oleh masa.

Untuk itu, marilah bersama-sama, kita semua, guru Sosiologi dan juga Antropologi beserta para siswa jurusan IPS semua,mari dan mari, kita semakin cinta dengan mata pelajaran Sosiologi kita. Dari pihak guru, mari kita dedah materi sosiologi kita menjadi lebih populis. Semisal, ketika membahas norma sosial tidak hanya membahas mengapa kita harus mematuhi rambu-rabu lalin kita sering terterobos oleh masyarakat dan kita sendiri. Namun para guru juga dapat mengembangkan materinya dengan norma sosial bumbu dan kulier kita, norma sosial jajan pasar kita, norma sosial pakaian adat kita, hingga norma sosial seni tari kita bangsa Indonesia. Jika kita para guru dapat melakukan hal tersebut, tentu para siswa kita semakin tertarik dengan mata pelajaran sosiologinya.

Begitupun dengan para siswa IPS kita. Ayo anak-anak IPS. Sebenarnya, Sosiologi yang kalian pelajari  saat ini, sungguh cantik dan menawan. Kajian yang kalian dalami bak bidadari yang elok. Mari bersama-sama, kita kontekstualisasikan dan kita aktualisasikan kajian materi sosiologi sma kita dengan bangga dan dengan cinta.

Semisal, mengerjakan tugas materi kelompok sosial jangan hanya sebatas merangkum apa yang ada di buku dan lks saja. Buku dan lks hanya pemantik awal saja. Kembangkan kreativitas berfikir kalian dengan pendampingan para guru, untuk menembus batas. Materi kelompok sosial tidak hanya sebatas kumpulan orang-orang yang menjalin ikatan sosial untuk hidup bersama saja. Namun kalian dapat mengembangkan lebih mendalam, lebih menarik, dan lebih menawan, semisal dengan mendalami identitas sosial apa saja yang menjadikan kelompok sosial itu berkumpul dan berserikat? Ketika berkumpul, apa kuliner yang merekatkan mereka, jajanan tradisi apa yang mengikat lidah mereka, fashion apa yang dikenakan mereka yang semakin tampak anggun, hingga pentas seni apa yang menjadi jamuan mereka saat mereka kejang dalam berkelompok?

Dan tentu tidak berhenti di situ saja. Semua pendalaman materi itu dapat kalian aktualisasikan pada tugas-tugas kalian sehari-hari. Melalui medsos, kalian dapat menyebarkan kabar sosial budaya yang berhubungan dengan tugas kalian. Semua pasti akan tertarik pada karya-karya edukatif kalian, karena pada dasarnya, apa yang kalian kerjakan adalah bagian dari interaksi simbolik yang universal. Apa yang kalian hasilkan juga sebenarnya bagian dari potret keberfungsian sebuah struktur sosial. Dan apa yang kalian tawarkan, adalah sebenarnya jalan tengah untuk meredam geliat ego dan kuasa yang setiap  masyarakat menginginkan sebuah harmoni dan keteraturan sosial.

Para siswa SMA jurusan IPS pecinta mata pelajaran sosiologi, selain kalian dapat melakukan aktualisasi diri dengan tematik sosiologi, kalian juga dapat meningkatkan status sosial kalian menjadi siswa yang terhormat dengan memiliki hak istimewa, dengan mengembangkan pikiran-pikiran kreatif berbasis konstkestualisasi materi sosiologi kalian. Semisal, kalian dapat berangan-angan dan menulis tema tentang model kerukunan berbasis kuliner bangsa-bangsa di dunia, pola interaksi damai dengan mengenalkan jajanan pasar nusantara, hingga tafsir-tafsir damai dalam busana nusantara beserta pentas seninya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline