Tulisan model pembelajaran kolaboratif ini diperuntukkan kelas X jurusan IPA yang para peserta didiknya mengambil sosiologi menjadi mapel lintas minat.
Ketika guru biologi mengajak guru mapel sosiologi, terdapat kekhasan tersendiri. Ada dua hal yang menjadi dekat hubungan antara mapel biologi dan mapel soiologi. Pertama hubungan disiplin ilmu. Terdapat sub disiplin ilmu sosiologi yang sangat dekat dengan biologi, yaitu sosiobiologi. Sub disiplin ilmu sosiologi ini memandang bahwa struktur sosial masyakat dipengaruhi oleh genetik dan struktur tubuh mahluk hidup. Hal ini dapat dilihat adanya teori evolusi yang banyak mempengaruhi teori-teori perilaku sosial, misal teori evolusi Darwin yang kemudian dikembangkan oleh Wilson. Terlebih terdapat sosiolog yang juga banyak berlatar belakang disiplin ilmu biologi. Kedua, adanya karakter setiap displin ilmu membutuhkan perspektif sosiologis. Jadi untuk para guru mapel biologi atau guru mapel apapun, jangan tanggung-tanggung melakukan kolaborasi mengajar dengan guru mapel sosiologi.
Lantas dalam proses pembelajaran biologi, dimana titik temunya?
Berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan guru biologi sebelum melakukan kolaborasi;
- lakukan identifikasi KD pengetahuan dan keterampilan mapel sosiologi!
- lakukan identifikasi keterkaitan materi atau isyu materi antara KD biologi dan sosiologi!
Setelah melakukan dua langkah di atas, guru mapel biologi segera diskusi dengan guru mapel sosiologi, tentunya dengan sepengetahuan pihak kurikulum sekolah.
Setidaknya ada tiga hal keterkaitan materi dan isyu materi pada mapel biologi dengan sosiologi;
- materi tentang masalah-masalah lingkungan pada materi masalah sosial (lihat KD biologi 3.1, 3.4, 3.10 kelas X).
- materi tentang masalah virus dan bakteri yang menjadi masalah sosial (lihat KD biologi 3.4, 3.5 kelas X).
- materi tentang perubahan lingkungan tnetang gejala sosial dalam masyarakat (lihat KD biologi kelas X).
Dengan adanya keterkaitan seperti yang tertera di atas, maka guru biologi hendaknya minta kepada guru sosiologi, untuk mengaitkan materi dan isyu materi di atas, ketika guru sosiologi melakukan proses pembelajaran. Jika hal tersebut dapat berlangsung, maka para siswa jurusan IPA yang memilih mapel biologi menjadi mapel unggulan, akan terbantukan. Ibarat orang sakit diperhatikan dan dilayani oleh para dokter spesial yang profesional.
Kendala yang kemungkinan muncul ketika kolaborasi materi dan isyu materi pada guru mapel biologi dan sosiologi adalah guru sosiologi harus memahami materi masalah lingkungan, materi masalah yang ditimbulkan virus, materi masalah yang ditimbulkan bakteri, dan materi masalah-masalah perubahan lingkungan/ iklim.
Untuk itu, penting hadirnya pihak kurikulum sekolah dalam memfasilitasi hambatan dan kendala di atas. Selain itu, guru biologi yang bersangkutan hendaknya aktif dalam berkomunikasi dan menyiapkan/ menawarkan bahan-bahan materi yang berkubungan dengan materi dan isyu materi di atas.
Pembelajaran kolaboratif di atas tidak hanya sebatas materi dan isyu materi saja. Pembelajaran ini dapat diperdalam dengan kolaboasi pembelajaran dalam satu kelas. Hanya saja pihak sekolah harus telah siap memiliki instrument penilaian yang mapan.
Semoga ide tentang terobosan kolaborasi pembelajaran antara guru biologi dan sosiologi ini memberi kabar baik untuk mengembangkan potensi kolaboratif antar para guru. Hal ini menjadi penting. Mengapa penting? Karena salah satu keterampilan siswa di masa yang akan datang adalah memiliki keterampilan kolaboratif. Terlebih mereka yang ingin bercita mulia menjadikan disiplin biologi untuk digunakan mengabdi dan berbakti kepada masyarakat.