Lihat ke Halaman Asli

Ruang Terbatas dalam Ingin Tanpa Batas: Difabelzone Indonesia dan Hambatan Pemberdayaan

Diperbarui: 11 Juni 2022   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi.

Apakah yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata 'keterbatasan'? Pastinya memiliki hubungan dengan kekurangan, entah itu melekat pada benda hidup maupun benda mati. Jika suatu hal mengalami keterbatasan, sering kali hal itu dicap kurang, tidak lebih berharga, dan dinilai lebih rendah. 

Pada manusia, ketika kata 'keterbatasan' itu hadir, seringkali masyarakat akan melirik iba, ada juga yang melihatnya sebagai tidak mandiri, tidak bisa berbuat apa-apa sendiri, tidak mampu, dan tergantung pada orang lain.

Hal yang sama juga sering kali terjadi pada teman-teman difabel. Mereka hidup dalam 'keterbatasan', sehingga mereka dimarginalkan dan dipinggirkan oleh masyarakat. Mereka dilihat sebagai berbeda dan sering kali hanya mampu menyusahkan, terikat pada keterbatasan mereka, tidak berdaya pada keadaan. Namun, sesungguhnya, siapakah yang mendefinisikan arti dari keterbatasan tersebut? 

Mengapa teman-teman difabel harus dicap mengalami keterbatasan hanya karena mereka memiliki kekurangan yang mungkin berbeda dengan orang lain? Semua orang jelas memiliki kekurangan masing-masing--tidak ada manusia yang sempurna, lantas mengapa hanya teman-teman difabel yang dilabel 'terbatas'?

Dalam tulisan ini, saya ingin teman-teman semua membuat definisi 'keterbatasan', 'terbatas', ataupun 'batas' yang selama ini tertanam di pikiran kita. Saya ingin teman-teman menghapus untuk sementara waktu definisi kaku yang tidak memberi ruang kreasi atas kata batas tersebut dan mulai memandang dunia dari perspektif lain. Karena saya yakin, teman-teman difabel merupakan manusia tanpa batas di dalam kukungan kata 'terbatas' tersebut.

Difabelzone Indonesia

Sumber: https://www.instagram.com/difabelzone.id

Difabelzone Indonesia, didirikan pada tahun 2015 oleh Ibu Lidwina untuk merangkul teman-teman difabel. Difabel zone, seperti namanya yang jika diartikan memiliki makna Zona Difabel, Lokasi Difabel, Ruang Difabel--tempat di mana difabel berada. 

Jika dipikir-pikir, agak ironis sebenarnya bahwa spasi untuk pemberdayaan teman-teman 'terbatas' mengambil nama 'ruang' yang cenderung identik dengan dinding-dinding yang membatas dan memerangkap. 

Namun, di saat yang sama, siapa yang memasang pengertian dan hukum bahwa ruang harus selalu berarti dinding empat sisi dengan lantai dan langit-langit? Ini adalah ruang pemberdayaan, bagi teman-teman difabel untuk berkreasi dan menaruh harap untuk menjadi lebih bebas--sebuah ruang tanpa batas, sebuah kesempatan untuk menjadi bebas dari batas.

Difabelzone Indonesia menawarkan kesempatan-kesempatan yang sebelumnya tidak dimiliki oleh teman-teman difabel. Kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk berkreasi, kesempatan untuk menunjukkan kemampuan, kesempatan untuk dipandang ada dan bisa oleh masyarakat, kesempatan untuk aktualisasi diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline