Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum Berpikir

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

By: ery

Bukan matematika yang penting, tapi cara mempelajari matematika. Bukan uang yang penting, tapi cara memperoleh uang, bukan hidup yang penting tapi bagaimana memaknai hidup.  Ya, ternyata bukan hanya sekolah yang punya kurikulum, berpikir juga perlu kurikulum.

Kurikulum sebenarnya berfungsi sebagai standar acuan dalam mengerjakan sesuatu. Didalamnya ada tujuan dan prosedur kerja. Apa jadinya sebuah sekolah tanpa kurikulum, dia akan berantakan dan tak terarah. Begitu juga dengan cara berpikir kita, kita hendaknya memiliki kurikulum berpikir dalam menjalani kehidupan. kalau tidak memiliki kurikulum berpikir, niscaya kita akan diperbudak oleh keinginan diri kita sendiri. Orang korupsi, ikutan korupsi. Orang menipu, ikutan menipu. Hidup hanya mengikuti trend dan tidak punya prinsip yang jelas. Let's sharphening our concept and think what we gonna do. bukan bagaimana nanti tapi nanti bagaimana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline