Katakan saja namanya Mawar, biar sama kayak di koran-koran. Tugasnya mengisi konten di sebuah start up swasta di bilangan Jakarta. Kata orang, Content Writer. Pekerjaan kesukaan yang menghasilkan tentunya. Persis seperti kata orang-orang "Hobby yang dibayar." Seru, bukan?
Yang namanya bekerja di sebuah perusahaan, pasti selalu ada suka dukanya. Sebetulnya bahkan ini bisa dibilang hal klasik. Suka duka inilah yang menjadi alasan seorang staff untuk bertahan atau meninggalkan.
Bekerja beberapa tahun di perusahaan yang sama, bersama dengan tim IT yang sama, komunikasi dengan orang yang sama, ngga heran kalau ternyata akan menghasilkan rasa yang berbeda pada dua orang yang sama. Baper! Alias bawa perasaan, huhuhu....
Beberapa bulan keduanya menikmati kedekatan yang hanya mereka berdua dan Tuhan yang mengetahuinya. Hanya sekedar dekat, tidak lebih. Namun sudah ada cerita yang cukup mengesankan untuk diingat.
Masalah pun tiba. Sang pria tiba-tiba diam, jauh dan terasa hilang. Sampai akhirnya ada kabar tak lama dirinya akan menikah. Entah dengan siapa. Sayangnya, Mawar mau tak mau terkena imbasnya.
Calon istri laki-laki tersebut mengetahui keduanya pernah dekat dan tak ingin ada interaksi lagi antara keduanya. Lalu berbagai masalah lain mulai timbul. Satu per satu, mulai dari hal yang menggelikan sampai penyalahgunaan wewenang.
1. Larangan untuk Berbicara
Saking takut sama "bininya" (bahkan sebelum tunangan), sudah ada pernyataan sepihak untuk tidak saling bicara. Banyak takutnya....
Takut dilihat orang saling ngobrol, takut istrinya tau, takut bla... bla.... Entah apa yang ditakutkan dari saling bicara dan ya... Mawar tetap mengiyakan.
Sejujurnya, aku heran saat mengetahui kondisi ini. Bagaimana bisa orang yang tak pernah ada ikatan apa-apa harus saling berdiam hanya karena salah satu menikah? Bagaimana bisa laki-laki itu hidup dalam pernikahan tanpa kejujuran? Mengatakan bahwa Mawar sudah resign kah? Atau dia yang pindah kerjakah?
2. Akward Moment