Suara dering telepon menyeruak lamunanku untuk menekan dial panggilannya. Terdengar dari seberang suara imut adikku yang sedang kuliah di Jogja memberikan sebuah pesan,
"Mbak, Sekaten mau buka hari Jumat besok!"
Seketika ku lihat kalender dengan angka dua terpampang nyata disana. Entah mengapa tiba-tiba tangan ini tergerak untuk mengambil handphone lalu ketak ketik ketak ketik, ku lihat jadwal kereta menuju kampung halaman Jogja. Ayolah berangkat!
Sekaten yang Selalu di Rindukan
Sekaten/ festival sekatenan adalah perayaan dengan kemeriahan pasar malam yang berlangsung selama empat puluh hari, dimulai pada awal bulan Safar yang biasanya berlangsung di Alun-alun Utara Yogyakarta. Sebenarnya hal ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan Keraton Yogyakarta dan Surakarta (Solo) untuk memperingati kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Biasanya ada beberapa kegiatan penting seperti memainkan gamelan pusaka di halaman Masjid Agung dekat Keratin, pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW dan kegiatan pengajian serta tak kalah menarik Gerebeg Maulud sebagai bentuk syukur dengan membuat sejumlah gunungan makanan atau hasil bumi yang khasnya akan diperebutkan oleh masyarakat sekitar.
Menuju ke dalam festival sekatenan, terlintas benak saya dalam permainan di masa kecil seperti ombak banyu dengan putaran yang dikelilingi oleh beberapa orang sehingga akan menimbulkan sensasi naik turun seperti digulung ombak, bianglala atau kincir angin yang begitu romantis hingga pada puncak kita dapat melihat suasana area festival sekatenan ini, perahu ayun atau kora-kora yang menyerupai kapal berayun maju mundur hingga membuat pengunjung merasakan adrenalin yang begitu dahsyat untuk teriak serta beberapa wahana lainnya yang sangat menarik.Benar-benar menjadikan obat untuk menuntaskan rasa rindu akan permainan masa kecil dengan tiket seharga Rp. 8000/ orang.
Setelah puas mengelilingi area dan bermain, perut lapar pun menyerang, aku pun segera mencari sate gajih kesukaan yang benar-benar meleleh di atas panggangan. Seperti ada rasa yang tertahan di memori masa kecil yang benar-benar dirindukan. Dengan Rp. 3000/ tusuk, aku pun menyikat lima tusuk dengan sebungkus lontong yang diiris tipis-tipis. Tak lupa dengan es orson sarsaparilanya ya, nyes seger mantul.
Tak hanya itu, ada berbagai sajian makanan khas Jogja seperti angkringan nasi kucing, bakso dan mie ayam, sate cumi, bakso pentol dan masih banyaaak lagi. Eh jangan lupa ya beli mainan kapal otok-otok yang berbahan bakar minyak gorengnya.
Perjalanan dengan "Pegipegi Yuk!"
Saat mengetahui jadwal Sekatenan, aku langsung melihat jadwal kereta api dengan aplikasi Pegipegi dan tentu saja tempat menginap yang dekat dengan area Malioboro sekitarnya. Aku ingin semuanya nyaman dan tentunya hemat karena ada promo diskon hotel yang cukup menggiurkan. Langsung ku ketik tujuan dan pilihan hotel yang bagus dan terjangkau. Pegipegi langsung memberikan pilihan terbaik di setiap pilihannya. Sistem pembayarannya pun mudah hanya tinggal mentransfer dan voilaa semua dapat teratasi.