Ya Allah akhirnya penghujung Ramadan telah tiba. Akan banyak hal yang akan dirindukan karena tak akan ada di bulan lainnya selain bulan Ramadan. Saat suasana sahur bersama keluarga sampai buka bersama seru dengan para sahabat. Atau ngabuburit bersama dengan gebetan sampai menghayal dan menulis di laman blog kesayangan menjelang sahur. Hal ini yang justru akan selalu saya rindukan karena tentunya saya tidak bisa melakukannya selain di bulan yang suci ini.
Ngabuburit Asyik di Lapak Takjil Favorit
Ngabuburit pasti akan ada saat Ramadan. Entah itu hanya berkeliling komplek atau memang niat untuk membeli aneka takjil pemenuh bukaan puasa. Dari bermacam gorengan , bubur sampai es yang nikmat hingga aneka lauk yang khas. Sampai saya berpikir mengapa timun suri akan banyak jadinya jika Ramadan tiba? Mengapa di bulan lainnya tak sebanyak itu? Atau apakah yang dilakukan para pedagang takjil dadakan ini apabila Ramadan telah berakhir? Apakah akan melanjutkan berjualan dengan menu yang sama atau kembali seperti aktivitas ibu rumah tangga seperti biasanya? Siapa yang tahu? Bahkan bu Sum sang penjual takjil langganan saya akan berjualan nasi uduk aneka lauk di pagi hari dengan lanjut memomong cucunya sepanjang hari.
Suasana Keramaian Masjid
Akan ada dimana masjid akan ramai dengan jamaah masjidnya pada saat Ramadan berlangsung. Sampai penuh sesak hingga keluar halaman. Namun dimanakah orang-orang itu pada saat Ramadan telah berakhir? Mungkin sama seperti saya ? tentunya dengan aktivitas luar biasa yang juga mengharuskan penambahan waktu membuat banyaknya kegiatan diluar rumah. Namun bagi saya ibadah itu tak akan pernah tertinggal dimana pun kita berada. Kita bisa melanjutkan ibadah di masjid dekat kantor atau mushola di area yang terdekat dengan kita, Insya Allah.
Alunan Ayat Suci di Setiap Malam Menjelang Sahur
Suasana khidmat inilah yang akan paling saya rindukan. Sepanjang malam dimulai dari pukul Sembilan malam sampai pukul sebelas lalu dilanjutkan menjelang sahur akan ramai terdengar alunan ayat suci Al-Quran untuk menemani ibadah malam atau istirahat malam, sungguh syahdu dan mengalun.
Ramai Mudik dengan Keluarga Besar
Mudik ke kampung halaman sungguh waktu yang paling ditunggu untuk siapapun. Mau yang dekat maupun yang jauh pasti akan dilakukan. Dengan kendaraan darat, laut sampai udara pasti akan dilalui. Hingga yang gratis bahkan yang paling mahal tiketnya pasti oke-oke saja. Biasanya ayah menggunakan kendaraan roda empat alias mobil untuk melintasi sepajang jalur pantura menuju Jogja namun mudik tahun ini kami berpisah. Ayah dan adik menggunakan kereta api sedangkan saya dan ibu menggunakan bus yang disponsori oleh salah satu retail swalayan besar di Jakarta. Sebenarnya ada kesan yang berbeda namun saat sudah sampai dikampung halaman akan menyatu dalam persiapan hari suci yang indah bersama-sama.
Sungguh semua hal tentang Ramadan akan selalu ada untuk dikenang dan dirindukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H