Lihat ke Halaman Asli

Antara Kebiasaan dan Pembiasaan Salam Tempel

Diperbarui: 12 Juni 2018   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uang baru, dokpri

Setelah berjuang mengantri penukaran uang di bank, saatnya uang baru tersebut dibagi-bagikan ke sanak saudara. Entah darimana tradisi ini dimulai dan darimana datangnya, namun ada pancaran kebahagiaan yang menjadikan kegiatan turun menurun itu menjadi yang wajib dilakukan.

Biasanya hari pertama lebaran, ayah dan ibu sudah siap dengan berbagai amplop plus isiannya. Amplop-amplop itu berbagai macam warnanya dimulai dari biru yang menandakan isinya berupa uang pecahan lima puluh ribu. Hijau, ungu sampai kuning. Pasti sudah tahu kan artinya?

Ibu pernah berkata jika tradisi ini baik untuk dijalankan karena akan menimbulkan kebahagiaan bagi penerimanya. Selain itu juga bisa diselipkan kalimat pesan untuk rajin menabung. Mengapa uang lebaran berupa uang baru? Mungkin supaya "eman-eman" untuk dibelanjakan. Kebiasaan para orang tua ini dapat menjadikan tanda anak-anak untuk bersiap-siap bertamu tentunya. 

Ada penyampaian dari Fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (26/247), dinukil dari https://islamqa.info/ar/125810

Kami memiliki anak-anak kecil dan kami terbiasa di negeri kami, memberi mereka 'iediyyah' pada hari raya iedul Fitri atau Iedul Adha, yaitu sejumlah uang-uang kecil (salam tempel), dalam rangka memasukkan kebahagiaan di hati mereka. Apakah 'iediyyah ini bid'ah atau tidak mengapa dilakukan?

Alhamdulillah, tidak mengapa hal tersebut, bahkan termasuk adat kebiasaan yang bagus, Menanamkan kebahagiaan kepada kaum muslimin, baik kepada orang dewasa ataupun anak-anak adalah perkara yang dicintai syariat yang suci ini.

Wabillahi at taufiq washallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa alihi wa shahbihi wasallam.

Jadi sebenarnya hal tersebut adalah hal baik yang memang diperbolehkan untuk menyenangkan anak-anak bahkan membantu mempersiapkan mereka untuk sekolah.

Saya pernah bertanya kepada salah satu murid saya untuk iseng bertanya tentang kegunaan uang lebarannya. Ia pun menjelaskan bahwa uang lebaran yang diberikan dari sanak saudara biasanya diberikan barang-barang yang ia inginkan seperti mainan, aksesoris, pakaian atau sepatu. 

Ada kalanya yang menyedihkan adalah jika uang lebaran tersebut diambil oleh sang ibu dengan dalih untuk pengamanan atau penyimpanan agar tidak hilang. Akan tetapi saat ditagih, uang tersebut syukur-syukur kembali ke tangannya utuh. Dengan berbagai alasan sang ibu pasti akan menyampaikan jika uang lebarannya telah digunakan untuk kebutuhan sekolahnya.

Supaya bermanfaat dan bertujuan baik hendaknya kita sebagai pemberi adalah:

  1. Memberikan uang tempel lebaran sesuai porsi anak-anak. Dikatakan bahwa balita pasti tidak mengerti dengan pecahan tinggi yang dimulai dari dua puluh ribuan sampai ratusan, kecuali ibunya yang menyimpan
  2. Memberikan nasehat agar ditabung untuk masa depan
  3. Memberikan pesan untuk tidak membeli jajan sembarangan atau yang tidak dibutuhkan
  4. Tidak menimbulkan kecemburuan sosial dengan memberikan beberapa anak-anak yang kita sukai
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline