Kopsureng, kopi susu goreng adalah cemilan pertama yang saya beli di Festival Kuliner Ngabuburit La Piazza Kelapa Gading. Rasanya sungguh mengingtkan masa kecil karena terdapat paduan empuk kue mantau berpadu dengan lembutnya susu goreng plus taburan gula merah di atasnya. Lumeeerrr ....
~~
Saat bulan suci ramadan tiba, tak hentinya La Piazza -- Summarecon Kelapa Gading mempersembahkan yang terbaik dan menarik untuk memanjakan pengunjung sekaligus konsumennya melalui event kuliner Festival Kuliner Ngabuburit 2018. Mengangkat tema Pasar Ramadan, FKN 2018 menghadirkan jajanan pasar ala bulan ramadan yang menyediakan aneka takjil, makanan dan minuman khas berbuka puasa. Event yang telah diselenggarakan dari tanggal 18 Mei sampai dengan 3 Juni 2018 mampu menghadirkan suasa keakraban pengunjung untuk berkumpul bersama teman, sahabat serta keluarga.
Bersama teman -- teman KPK (Kompasianer Pecinta Kuliner), saya ikut meramaikan dengan saling mencicipi sajian khas yang tersedia di berbagai tenant / booth FKN 2018 yang berjumlah total 60 tenant yang terdiri dari 35 booth, 23 gerobak, dan 2 warteg. Dimulai dari Aneka Kolak, Es Cendol Elizabeth, Es Pisang Ungu, Es Campur Jelly Pluit, Bakso Bakwan Malang Cak Jambul, Bakso T-Sumsum Mejiku, Bebek H. Endin, Ayam Taliwang Seruni, Ayam Pedas Bali, Nasi Uduk Jatinangor, dan masih banyak lagi.
~~
Setelah mendapatkan kartu makan FKN, perhatian saya tertuju pada tenant Pokopi yang menyediakan salah satu jajanan khas Taiwan tersebut. Awalnya saya kaget dan terheran, "Memangnya bisa susu digoreng?" setelah lima menit proses pembuatan dan penggorengan, voilaaaaa kopsureng saya telah siap disantap. Disini saya memilih paket kopsureng dengan kopi susu yang ternyata jauh lebih murah dibanding pembelian secara terpisah. Dengan harga Rp. 35.000, saya telah mendapatkan es kopi susu dengan kopsureng taburan gula aren yang hmmmm wangi aromanya.
Rasanya ? memang sesuai ekspetasi, ada kelembutan hakiki dan kekenyalan alami dalam mengunyah. Susu yang digoreng dengan campuran tepung sungguh unik dan khas membuat saya terlena apalagi ditambah dengan aroma gula aren yang wangi membuat perasaan saya mengenang suatu makanan saat saya kecil dulu.
Setelah "dirasa" cukup kenyang dengan makanan pembuka puasa si kopsureng tersebut, saya masih sanggup mengeksplor makanan berat yaitu Nasi Uduk Jatinangor yang terlihat dari sebelum beduk telah menimbulkan keantrian luar biasa yang membuat saya penasaran. Sepuluh menit mengantre, tiba giliran saya untuk memesan nasi uduk dengan ayam bakar bagian dada.
Saya memilih menu tersebut karena saya pecinta ayam bakar sejati. Hehehe... satu hal yang mengagetkan saat memakan nasi uduk ini adalah kedua sambalnya yaitu sambal merah dan hijaunya sungguh luar biasa "pedaaaaaaaaaaasssssssss...!!!" Saat itu dengan dua kali suap, telah berhasil membuat saya berkeringat dan meminum teh botol langsung dalam sekejap. Sensasi sambal yang pedas, asin dan wangi jeruk tersebut menambah kelengkapan dari lezatnya Nasi Uduk Jatinangor tersebut.
Alhamdulillah sajian khas Festival Kuliner Ngabuburit membuat lidah dan perut sangat dimanjakan. Tak hanya saya, teman saya dengan antusiasnya menyeruput sumsum sapi yang berukuran besar dengan sangat puas. Disamping itu, ia pun harus menghabiskan beberapa butir bakso urat yang mengelilingi bagian kaki sapi tersebut dengan antusiasnya sehingga yang tersisa bagian kaki sapi tersebut dengan mangkoknya. Tak ketinggalan uniknya Es Pisang Ungu
"bukan Ijo" yang manis dan gurih atau kenyalnya Es Jelly Pluit yang menggoda. Semua menawarkan keunkikan citarasa yang khas dengan harga yang pantas dan terjangkau.