Lihat ke Halaman Asli

Antara Mitos Menangis dan Tidur Sepanjang Hari, Benarkah?

Diperbarui: 2 Juni 2018   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menangis, dok shaamli.com

Ada dua kegiatan saat ramadan yang diperbincangkan antara mitos atau fakta. Teringat dulu saat duduk di bangku SD, temanku menangis dan bu guru berkata jika menangis nanti puasanya batal. Seketika temanku berhenti menangis walau masih terisak-isak. Aku berpikir apa karena saat menangis air mata pun mengalir di tenggorokan? Sehingga kita dapat mengecap rasa asin.

Seperti yang diketahui bahwa hal-hal yang dapat membatalkan Puasa adalah masuknya sesuatu ke dalam tubuh kita, baik dari lubang yang tertutup atau pun tidak. Sebagai contoh misalnya untuk lubang yang terbuka, yaitu masuknya air ke dalam mulut dan tertelan sehingga masuk ke dalam perut. Lalu masuknya air melalui hidung pun juga bisa membatalkan puasa. Selain itu, bisa juga air masuk ke dalam dubur ketika buang angin saat berenang. Pengecualiannya hanya satu, air yang masuk melalui saluran telinga dan hidung tidak membatalkan puasa.

Setiap detik tubuh kita akan selalu mengeluarkan air mata. Air mata ini sendiri berasal dari kelenjar lakrimal atau yang biasa disebut dengan kelenjar air mata yang besarnya kira-kira satu sampai dua mikroliter.

Oleh karena itu, ketika Kita merasa ada sesuatu yang menyedihkan sehinga bisa memecahkan tangisan. Kita tidak perlu lagi merasa khawatir untuk menangis saat sedang berpuasa. Sama halnya saat mata kita berkedip, ketika kelopak mata mendorong air masuk ke dalam puncta (saluran drainase yang bertugas membasahi kedua bola mata) air kemudian akan dibawa mengalir masuk ke dalam kantung-kantung yang ada pada mata. Kedipan mata manusia ini ternyata juga menekan kantung-kantung tersebut sehingga mendorong air mata terus masuk ke hidung dan tenggorokan.

Satu hal lagi yaitu kegiatan tidur di saat puasa. Aku pernah mendengar bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah. Namun satu hal yang perlu diingat apabila menjadi ibadah jika tidak meninggalkan atau terlambat untuk menunaikan sholat lima waktu.

Apakah boleh tidur sepanjang hari?

Boleh saja asal tidak telat sholat lima waktu, tidak melalaikan pekerjaan dan tidak lupa mandi.

Jadi jangan takut menangis kalau sedih dan haru melanda saat puasa asal jangan berkumur-kumur saja setelah menangis. Apalagi berkumurnya ditelan, loh???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline