Sreng... Sreng... Sreng... suara gemuruh wajan penggorengan dari dapur rumah samping sekolah sangat terdengar jelas lengkap dengan wanginya...
"Hmm.. bau rendang ya bu? Jadi lapar" celetuk salah satu anak muridku sambil menyeringai.
Aku hanya tersenyum tipis seraya berkata, "Baru jam 10 loh, masih pagi anak-anak"
"Dua jam lagi Edo pasti buka puasa bu" celetuk Sasa terkikik sambil menoleh ke Edo yang kaget karena tiba-tiba namanya disebut.
"Ih, aku kan masih belajar, kata mamaku kalau gak kuat boleh sampai beduk dzuhur kok" ucap Edo membela dirinya.
"Tapi aku aja bisa loh sampai bedug maghrib" celetuk Rio bangga.
Suasana kelas tiga dengan anak-anak yang berumur sekitar delapan sampai sembilan tahun mendadak riuh bergeming sampai terdengar di kelas lain.
Aku menenangkan keadaan dengan memberi nasehat tentang hikmah puasa, syarat wajib puasa dan tentunya keyakinan terhadap puasa ramadan.
~0~
Kita pasti sudah mengetahui hikmah puasa yaitu dengan menjalankan puasa sepanjang bulan ramadan dengan tujuan menambah ketaatan, kebaikan, rahmat, ridha dan pengampunan dari Allah swt. Puasa di bulan ramadan tak hanya sekedar menahan lapar dan haus namun dapat mengajarkan kesabaran, ketaatan, dan perisai bagi diri sendiri.
Puasa yang wajib dilaksanakan kaum muslimin ini pun tak sembarangan dikerjakan. Mereka adalah seseorang muslim yang sudah baligh, berakal sehat dan mampu mengerjakan puasa sebulan lamanya. Hal itu pun terkecuali kepada orang yang sakit, perempuan yang sedang haid/ hamil/ menyusui dan anak-anak. Jadi tak mengapa jika anak-anak masih belajar dalam berpuasa asal kita sebagai orang tua menuntun dan memberi semangat dalam berpuasa ramadan.