Lihat ke Halaman Asli

Tempat Berbagi Rasa Berbuka Puasa

Diperbarui: 20 Mei 2018   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukber, dokpri

"Kapan nih kita bukber?"

"Ayo! Gimana kalau weekend di mall itu"

"Terus aja terus dari kumpulan teman SD sampai teman kuliah" dalam hati membatin

Jujur saya lebih suka buka puasa bersama keluarga di rumah. Dengan uang Rp. 100.000 sudah bisa membeli bemacam-macam takjil untuk lima orang. Namun jika bersama-sama teman atau kerabat juga dapat mempererat silaturahmi dan melepas rasa rindu, ya mengapa tidak?

Tuh kan galau?

Tak mengapalah jika sekali-kali kita mengikuti kegiatan buka bersama dengan sahabat atau teman di lingkungan kerja. Dalam kegiatan tersebut kita bisa mengetahui keadaan teman, keluarga bahkan statusnya, loh? Bisa jadi yang single akan bertemu dengan single dan menemukan chemistry yang membuat saling falling in love.

Selain di Mall, Caf atau Resto, buka bersama bisa dilakukan di tempat-tempat berikut loh, seperti :

1. Warung teman

Salah satu teman dekat saya membuka warung dadakan takjil di depan rumahnya. Sayangnya karena kurang strategis, warung tersebut sepi pengunjung sehingga masih banyak makanan yang masih ada sampai maghrib terlewat. Padahal makanan yang ia masak bersama ibunya sangatlah enak. Ia pun seorang pemurah karena jika makanannya tidak habis, ia langsung mengantarkannya ke masjid. Nah dari situ saya mengajak teman sekolah yang juga sekolah dengan ia untuk buka di warung tersebut dan singkat kata sejak saat itu warung dadakan takjilnya ramai oleh pembeli karena teman-teman kami pun mengiyakan bahwa makanan tersebut enak.

2. Mushola

Mushola / surau / langgar adalah tempat ibadah berukuran kecil yang biasanya dijadikan tempat berkumpul untuk belajar mengaji. Saat saya duduk di SMP ketika di desa, teringat kebersamaan dengan teman sebaya. Tak jarang kami membawa bekal berbuka dan makan bekal berbuka di tempat itu. Kami pun tak segan untuk berbagi atau bertukar lauk disertai canda tawa yang meriah. Pokoknya itu seru dan tak terlupakan yang sekarang rupanya masih mengakar di anak-anak kecil penghuni surau desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline