“Sungguh luar biasa, Indonesia surga dunia”. Itulah kesan saya saat berani berpetualang menjadi traveler atau backpacker di sela-sela liburan saya. Saya memulai perjalanan wisata pada awal tahun 2014 dengan berkunjung ke Bali dan Lombok serta Manado lalu menyisiri kota-kota di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Surabaya dan Malang. Ah... semua itu pasti tak lepas dengan mengabadikan momen atau kenangan dengan kamera pocket atau telpon genggam berkamera yang biasa kita sebut dengan handphone atau yang saat ini sedang populer dengan smartphone.
Momen-momen tersebut pasti tak lepas dengan adanya potret diri sendiri (selfie) dengan latar belakang tempat yang dikunjungi. Hal ini berkesan dengan bangga bahwa, “Ini loh saya sudah berkunjung kesini”. Foto-foto selfie sering dikaitkan dengan media sosial seperti Facebook, Instagram atau memunculkan sebagai display picture BBM sehingga teman-teman di media sosial akan menyukai kiriman atau sekedar bertanya spot/ titik menarik apa saja yang ada di daerah wisata yang kita kunjungi tersebut. Foto selfie biasanya menggunakan kamera handphone bagian depan yang dipegang dengan tangan atau memakai sebuah tongkat panjang yang populer disebut Tongsis (Tongkat Narsis) dengan menggunakan ekspresi yang berlebihan agar terlihat lucu atau unik.
Saat saya melihat atau membaca review produk tentang Smartfren Andromax C3si / C3s ada ketertarikan tersendiri untuk saya dikarenakan bahwa kamera depan Smartfren ini terdapat lampu atau cahaya (Front led Flash Camera) yang dapat membantu para selfie membuat momen dalam suasana malam atau ditempat-tempat yang kurang cahaya. Biasanya kamera depan pada handphone atau smartphone memiliki resolusi yang lebih kecil dari kamera belakang. Namun untuk Smartfren Andromax C3si / C3s yang dilengkapi dengan kamera utama 5MP FF + LED Flash dan kamera depan 3MP FF + LED Flash membuat kita para selfier menjadi bebas berekspresi di waktu malam sehingga tak akan melewatkan momen-momen indah bersama teman-teman. Selain itu dapat merekam video perjalanan seru dengan hasil rekam video beresolusi tinggi HD 720P.
Seperti halnya pengalaman saya saat backpacker menuju Bromo. Saat menunggu matahari terbit suasana masih gelap sehingga saat itu saya meminjam senter yang diarahkan ke wajah saya dan teman-teman. Lucu juga jika teringat akan hal itu. Atau dengan memakai kamera belakang yang ada flashnya namun kadangkala hasilnya juga tak memuaskan karena ketidak akurat dalam proses pengambilan.
Saya sangat menyukai pantai. Hampir disela liburan, saya gunakan untuk berlibur ke pantai. Seperti saat menjelajah pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta. Saya pun tak lupa untuk berselfie ria. Foto selfie bersama dengan keindahan Pantai Drini disaat air surut, Gunung Kidul Yogyakarta. Lihatlah indahnya karang yang landai dengan ombak yang halus menerpa. Anda mau mencoba berlari-lari disini dengan percikan airnya?
Wefie di atas kapal menuju Pulau Seribu, doc. Pribadi
Foto wefie di atas kapal saat menuju Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Sebenarnya tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati pantai berlaut biru. Cukup menyeberang dengan kapal selama 2 jam kita bisa menikmati Vitamin of Sea Kepulauan Seribu.
Wefie sebelum snorkling, doc.Pribadi
Sebelum snorkling silahkan nikmati Laguna Pulau Pari nan eksotis. Tak perlu takut tak bisa berenang karena perairannya masih dangkal sebatas lutut sambil mengelilingi tanaman bakau.
Bosan dengan laut ? naik-naik ke Puncak Gunung Bromo yuk! Liburan kesini cocok untuk yang ingin menikmati ketinggian gunung tanpa capek-capek mendaki :-D
Wefie di Penanjakan Bromo, doc.Pribadi
Sesudah Bromo, yuk nikmati petualangan di Museum Angkut Kota Malang yang menjadi Museum Transportasi pertama di Asia Tenggara. Museum ini menyajikan berbagai macam alat transportasi dari masa ke masa. Seluruh alat transportasi laut, sungai, darat dan udara pun tersedia di dalamnya. Museum Angkut yang mengoleksi kira-kira 300 lebih jenis angkutan mulai tradisional sampai modern yang dipadukan dengan berbagai macam bangunan unik dan eksotis dunia dari benua Eropa sampai Amerika. Setelah lelah berkeliling di dalam Museum Angkut, pengunjung dapat bersantai sambil menikmati hidangan saung di Pasar Apung yang menjajakan berbagai kuliner dan kerajinan tangan khas Nusantara.
Wefie di Museum Angkut, Malang, doc.Pribadi
Selain itu, Smartfren C3s dan C3si sudah menggunakan Snapdragon Dual Core 1,2GHz Cortex A7 yang membuat kita nyaman dalam menjalankan aplikasi secara bersamaan. Ditambah lagi dengan kepuasan layar 4 inci beresolusi WVGA (480 X 800 pixels) dikelas harga dibawah satu juta yang memberikan tampilan layar yang tetap maksimal dengan kualitas warna dan gambar yang lebih baik sehingga menikmati browsing internet, bermain game atau sekedar menonton video menjadi lebih nyaman. Istimewanya lagi saat mendengarkan musik dengan kelengkapan DTS Sound pada Andromax C3s dan Dolby Digital Plus pada Andromax C3si yang menghasilkan sensasi suara lebih baik dan meningkatkan pengalaman audio dengan kualitas suara sinematik.
Bagi saya, selfie adalah cara mengekspresikan diri dengan cara kita sendiri bersama keadaan sekitar. Lupa Selfie? Bisa lupa ingatan loh :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H