Lihat ke Halaman Asli

Diskusi Sebagai Upaya Penigkatan Kesadaran Literasi Media bagi Mahasiswa

Diperbarui: 11 Maret 2021   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagaimana yang diketahui literasi media merupakan kemampuan kawan-kawan untuk memahami, menganalisa dan mengkonstruksi media, kemampuan itu harus dimiliki oleh setiap Mahasiswa agar tahu dan sadar akan bagaimana media menyampaikan informasi. 

Literasi menurut National Institute For Literacy merupakan suatu kemampuan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung serta juga memcahkan suatu masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan didalam suatu pekerjaan, keluarga dan masyarakat. 

Adapun diskusi merupakan bagian dari literasi yang secara singkat berarti interaksi komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang mana dalam diskusi itu terdapat topik tertentu yang dijadikan sebagai bahan diskusi.

Diskusi merupakan sarana bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis dan upaya sadar akan literasi media. Melihat data dari UNESCO menyatakan Indonesia berada pada urutan kedua terbawah dalam hal Literasi dunia, yang hanya memiliki persentasi 0,001%. Berarti perbandingannya ialah 1.000:1. Dan juga menurut riset yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State University Indonesia menempati posisi ke 60 dari 61. Melihat dari data diatas maka dari itu Mahsiswa sebagai agent of change maupun agent of social control memilik peranan strategis untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia. Karena mahasis kerap dikenal sebagai orang-orang yang krtis dan memiliki tingkat kesadaran literasi yang tinggi.

Kawan–kawan Mahasiswa sebagai agent of change harus terlebih dahulu memiliki kesadaran akan pentingnya literasi. Kesadaran literasi tersebut dapat dimulai dari diskusi- diskusi kecil yang dilakukan secara formal melaui forum-forum terntentu ataupun secara non-formal melalui tongkrongan mahasiswa dalam suatu warung kopi ataupun café. Namun saat ini kawan-kawan mahasiswa kerap tidak mengetahi perannya sebagi agent of change, pada jika kita lihat peran dari mahasiswa sangat di butuhkan oleh masyarakat, baik dari pemerintah maupun rakyat dikalangan menengah kebawah. Maka dari itu untuk memerjelas peran mahasiswa dan perguruan tinggi ada yang Namanya tri dharma perguruan tinggi, yang isinya, Pendidikan, penelitian dan pemberdayaan masyarakat.

Dari tri dharma perguruan tinggi diatas maka perguruan tinggi dan juga mahasiwa harus memiliki kesadaran akan peran besar yang ditanggung jawabkan kepada mereka. Budaya literasi merupakan salah satu dari tiga tanggunga jawab diatas, melalui literasi bisa menjadi jawaban untuk Pendidikan dengan tajuk literasi sebagai Pendidikan, menjadi literasi juga bisa menjadi jawaban untuk penelitian karean dalam penelitian memerlukan yang Namanya literasi begitu juga dengan pemberdayaan masyarakat, dengan literasi bisa menjadi jawaban untuk pemberdayaan masyarakat agar bisa mengubah Indonesia memiliki peningkatan dalam Literasi Dunia.

Kawan-kawan mahasiswa dengan mengetahui kenyataan bahwa Indonesia masih sangat kurang dalam Literasi dan juga Mahasiswa memilik tanggung jawab sebagai agent of change dan  juga sebagai pelaksana tri dhrama perguruan tinggi, itu bisa diubah dengan cara memiliki kesadaran akan pentingnya literasi itu sendiri, sebelum teralalu jauh terjuan kemasyarakat bisa dimulai dengan “dari mahasiswa untuk mahasiswa” yang maksudnya ialah pengembangan daya literasi dari mahasiswa yang mengikuti organisasi kepada kawan-kawan mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi ataupun sebaliknya. Pengembangan daya sadar pentingnya literasi itu bisa wujudkan dengan mengadakan forum-forum diskusi umum agar bisa menggaet mahasiswa lain yang tidak mengikuti organisasi.

Metode yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran literasi mahasiswa pertama panitia yang mengadakan diskusi harus memberikan bahan mengenai topik dibahas kepada para peserta diskusi, bisa berupa bacaan yang nantinya para peserta diperintahkan untuk membaca selama 5-10 menit yang kemudian para peserta diharuskan memiliki satu tanggapan ataupun pertanyaan mengenai topik yang telah dibaca. Bisa juga dengan mengadakan kumpul terbuka untuk diskusi di warung kopi ataupun café untuk membahas topik yang sedang panas atau viral, agar bisa memberikan ketertarikan mahasiswa lain sebagai langkah awal untuk memunculkan kesadaran mahasiswa akan diskusi sebagai literasi media. Ataupun bisa juga dengan mengadakan perkumupulan untuk melakukan bedah informasi yang disiarkan oleh media. Dengan cara begitu mahasiswa pada akhirnya memiliki peningkatan sadar literasi media

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline