Lihat ke Halaman Asli

"Aku Beragama dan Aku Pegawai"

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129715219714120693

"Aku Beragama dan Aku Pegawai"

"Aku Beragama dan Aku Pegawai, tolong jangan paksa Aku melakukan hal yang merusak Agama Aku"
Terdengar ceramah ustad di Radio kesayangan ku dan sambil senyam senyum pun Aku merenung.
Merenung bukan melamun, tapi merenung mengapa Aku selalu mengampangkan dosa2 yang jelas2 bisa ku tolak.
Seharusnya Aku dapat mengatakan dengan tegas Kalimat yang demikian, namun apa daya, mulut 'terpejam' dan tangan pun 'berbicara'.
Bercampur rasa penyesalan, harga diri yang terkoyak, dan dosa2 yang selalu tercatat di tangan para Malaikat.

"Pak, retribusi yang didapat hari ini, setor cuman 50% aja yah. Nanti kita mau makan apa, kalau hanya mengandalkan gaji aja?"
Terdengar perintah2 pimpinan agar melakukan tindakan korupsi.
Hati pun mencampur aduk, antara keimanan dengan bisikin setan.
Ternyata bisikin setan begitu kuatnya.
Dan Aku pun mengaku sebagai pengikut hawa nafsu'nya'.

"Sudahlah, gaji PNS begitu kecil, Aku membutuhkan uang itu untuk keluarga Aku"
Batinku pun berbicara, dan sampai 'terdengar' di kedua telingga hatiku.
Sambil mengetik angka untuk transfer setoran ke bank.
Sambil Aku berpikir untuk mundur dari pekerjaan yang 'mulia' ini
Memberikan uang 'kotor' kepada Istri dan Anak2 ku.
Dan berharap Istri ku mendidik Anak2 ku untuk menjadi orang yang mulia?
Ataukah mendidik anak2 ku menjadi penerus2 'Gayus2 ciLik Bermata Tiga'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline