Lihat ke Halaman Asli

Erw

Penikmat klenik yang takut hantu

Jangan Main di GBK

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Jebret dan Ouw adalah jargon yang sangat populer saat AFF U-19 yang berlangsung beberapa hari yang lalu. Penantian selama 22 tahun akan gelar juara bagi sepakbola nasional akhirnya berakhir. Anak muda yang bermain dengan sangat heroik akhirnya berhasil merebut gelar AFF U-19. Perjuangan hebat dari Evan Dimas dkk mengakhiri “sepakbola nyaris” bagi Indonesia. Bagaimana tidak nyaris, di AFF yang berlangsung di Jakarta timnas senior harus tersingkir oleh tetangga berisik (re: Malaysia). Di Sea Games timnas U-23 juga kembali tersingkir oleh tetangga berisik juga. Dua turnamen yang nyaris dimenangi oleh timnas.

AFF U-19 tidak diselenggarakan di GBK,tetapi berlangsung di Sidoarjo dan Gresik. Hasilnya timnas U-19 malah jadi juara. Apa GBK tidak bersahabat dengan timnas sepakbola Indonesia?, Mungkin jawabannya “bisa jadi”. Ada beberapa faktor memang yang mungkin berperan dalam keberhasilan timnas U-19 memboyong piala. Salah satunya tidak bermain di GBK dan latah media. Lihat bagaimana saat timnas senior dan U-23 masuk final, setiap hari pemainnya nongol di tv. Belum juara tapi sudah pada lebay, ujung-ujungnya sangat menyakitkan cuma jadi runner-up di negeri sendiri.

Berbeda dengan timnas U-19 yang sangat minim di ekspos oleh media, mungkin kalah pamor dengan Vickynisasi dll. Tapi itu malah efektif membuat semua pihak yang ada fokus pada turnamen. Semoga timnas U-19 dijauhkan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab  terutama politisi yang cuma bisa mengklaim keberhasilan garuda muda garuda jaya merebut AFF U-19. Bravo Indonesia!!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline