Saya sedang menjadi peserta workshop training kala itu. Training yang diadakan internal perusahaan tempat saya bekerja. Ya, saat itu saya adalah karyawan baru yang lumayan awam soal perangkat navigasi dan komunikasi, khususnya di bidang perkapalan.
Technical Training : Voyage Data Recorder (VDR), kira-kira begitulah topik utama yang sedang dibahas. Di awal pembahasan, trainer saya sempat bertanya : "apa sih istilah yang umum dari perangkat Voyage Data Recorder (VDR)?" Salah satu peserta menjawab : "Black Box!".
Sebelum training dimulai, kami para peserta sempat membaca beberapa manual terkait. Kami semua setuju karena VDR memang serupa Black Box dalam dunia aviasi.
Perangkat untuk merekam segala kejadian di ruang kemudi (dalam dunia marine disebut anjungan/bridge) yang berguna untuk proses investigasi saat ada kecelakaan.
"Betul, lalu kenapa dinamakan black box?" lanjutnya penuh selidik. Kami terdiam cukup lama. Cukup untuk mampir ke pantry lalu menyeduh kopi, biar dapat inspirasi.
Black box itu aslinya berwarna jingga (orange). Lalu kenapa tidak dinamakan orange box saja?
Kami menyerah, walaupun mengetahui kalau trainer kami ini sebenarnya cuma ngetes.
"Karena kotak ini berisi kemalangan", jelasnya singkat. Benar-benar jawaban yang tak terduga, setidaknya untuk kami para peserta training waktu itu. Kemalangan, kematian, duka identik dengan kelam, gelap dan hitam. Kami tidak menyadari bahwa kotak ini memang berisi catatan hitam saat kapal laut/pesawat mengalami insiden.