Lihat ke Halaman Asli

Bisakah Tidak Macet ?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_234317" align="alignleft" width="300" caption="Adds By Google"][/caption] Kemacetan lalu lintas ternyata bukan hanya terjadi di Jakarta dan kota-kota besar di Jawa dan mungkin luar Jawa, tetapi sudah merembet ke jalur-jalan yang menghubungkan kota-kota, contoh Bandung dengan Garut.  Hal ini tentu ada penyebabnya, yaitu adanya pusat-pusat kegiatan yang meyebabkan orang berkumpul dan menjadi target usaha lainnya, khususnya pada bulan puasa.  Badan jalan rupa-rupanya menjadi tempat yang menarik untuk berjualan segala macam barang oleh para PKL, lengkap dengan angkutan kota (angkot) yang siap setiap saat menjemput penumpangnya. Berhakkah para pencari rejeki itu berdagang atau memarkirkan kendaraannya di badan jalan, sementara pengguna jalan lain antre berkilo-kilo meter panjangnya ? Jawabannya relatif, bagi para PKl dan sopir angkot pasti merasa berhak, karena katanya  pemerintah tak mampu menyediakan lapangan kerja atau tempat berdagang.  Sementara dari sisi para pemakai jalan yang non PKL dan angkot akan menjawab berkeberatan atas hal ini. Menurut hemat saya, silakanlah berdagang kalau hanya  sampai bahu jalan, demikian pula angkotnya : tolonglah parkiiir agak jauh dari para pedagang.  Kepada pemda setempat tolong juga tempatkan petugas Dishub dan Satpol PP biar semuanya tertib dan teratur.  Kalau sudah gitu kan semuanya happy, Gitu, lhooo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline