Lihat ke Halaman Asli

Erwin Ma

Founder Leadershub Sulsel

Bulusaraung: Teman tapi Goyang-goyang Tendanya

Diperbarui: 21 Februari 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Pribadi

BULUSARAUNG: TEMAN TAPI GOYANG-GOYANG TENDANYA

Jumat, 21 Desember 2018

Cerita ini agak berkesan yah... karena bercerita mengenai pengalaman pertama saya mendaki gunung, biasanya hanya mendaki bukit sih.
......
Pagi itu, saya berpamitan pada kakak perempuan saya dengan alasan ada kegiatan di Pangkep. Intinya bukan bohong, cuman informasinya tidak lengkap... Bulusaraung berada di Pangkep dan mendaki adalah sebuah kegiatan. Heheh...
Jumat malam, seusai berdoa bersama, rombongan kami berangkat. 

Malam itu nampak agak mendung, tapi tak mengurung niat dan semangat kami. Perjalanan tetap berlanjut hingga air hujan sedikit demi sedikit membasahi dan memaksa kami untuk berhenti sejenak, sembari menunggu hujan reda. 

Namun, hujan tak kian menunjukkan tanda-tanda akan reda. Akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan dengan memakai jas hujan. Tapi nampaknya jas hujan yang kami pakai tak begitu membantu untuk menerobos hujan deras ditambah gelap gulita jalanan.

Di sebuah gubuk, kami beristirahat dengan menahan dinginnya malam, ditambah hujan deras, ditambah lagi pakaian agak lembab. Udara dingin kian menusuk hingga tulang-tulang, dan akan berbahaya jika kita hanya berdiam diri, jadi kami pun memaksa diri untuk menerobos hujan deras, sampai kami menemukan Pom bensin di daerah Kajuara. 

Melihat kondisi fisik kami yang dilanda dingin, hujan yang tak kunjung reda, beristirahat dan menunggu hingga pagi adalah pilihan walau tak sesuai schedule kami.
....
Sabtu, 22 Desember 2018
Bangun tidur serasa kuat kembali, ditambah dua biji buras (makanan khas suku Bugis)  beserta sambalnya sebagai pengganjal perut seusai melawan dingin tadi malam dan siap untuk melanjutkan perjalanan.

Hingga tak terasa perjalanan, kami sampai pada gerbang utama menuju tempat registrasi, namun adrenalin kami harus diuji lagi dengan tanjakan di depan. Nampaknya beberapa motor rekan saya harus bersusah payah untuk mendaki. Perlahan tapi pasti, kamipun sampai ditempat registrasi pendakian.

Seusai registrasi, kami kembali berdoa guna keselamatan dan perlindungan dari sang pencipta. Saya mendapat tugas untuk membawa carrier yang berisikan peralatan camp dan lumayan berat. 

Perjalanan dari tempat registrasi ke pos 1 harus ditempuh dengan menaiki anak tangga yang tak kuhitung jumlahnya.... Hal tersebut tidak jadi masalah, karena sebelumnya kami telah latihan fisik dengan naik turun tangga. Namun sialnya hujan kembali turun dan menjadikan perjalan semakin bersemangat. 

Lama-kelamaan punggung saya terasa berat, tapi kuusahakan untuk tidak terlihat lelah, guna menjaga nama baik dihadapan perempuan-perempuan hebat yang ada rombongan... heheh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline