Lihat ke Halaman Asli

Tweet Si Pelaku Tawuran

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

seragamku putih abu-abu. telah kucuci berbagai merk deterjen. namun masih saja  bercak-bercak merah kehitaman yang mulai mengering itu tak mau hilang .

seragamku putih abu-abu. telah kurendam berbagai macam pengharum cucian. namun amis anyir bau itu masih menyengat tak mau hilang juga.

pisau belati tajam berkarat. yang ujungnya masih basah oleh darah. telah kukubur dalam galian tanah. namun masih saja kelihatan. berkilat.

amarah tanpa sebab jelas itu telah kusiram bensin dan kubakar. namun tak juga terbakar habis.

seraut wajah penuh senyum itu telah kuhapus dengan berpuluh karet penghapus. namun masih saja terlihat tak mau hilang. bahkan saat mata terpejam dalam tidurku. senyum itu tiada habis diberikan untukku.

televisi telah kumatikan. kabel power telah kupotong dengan gunting ujungnya. namun masih saja menyala. menayangkan peristiwa tawuran itu. berulang. tanpa jeda iklan.

wajah ini telah kukupas. kuganti wajah lainnya. namun bias cermin masih saja terpantul wajah itu. wajah yang sama.

bahkan tiap doa ampunan yang kutulis dan kukirimkan pada tuhan di tengah malam-malamku. keesokan paginya saat kubuka pintu. telah teronggok dikembalikan tak terkirim.

kini tajam pisau telah menempel ujungnya di dadaku. tepat di sebelah letak jantungku. siap menembusnya.

sementara wajah penuh berlumur darah itu memenuhi dinding kamarku. masih dengan senyum yang sama. senyum terakhirnya.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline