Sudah menjadi hukum alam bahwa bawahan yang loyal dalam melaksanakan perintah tugas akan lebih banyak mendapat tugas daripada bawahan yang tidak loyal dalam melaksanakan tugas. Namun adakalanya perintah diterima pada momen yang tidak tepat tapi harus dilaksanakan.
Pernah beberapa kali menerima perintah dari atasan untuk mewakilinya ke suatu acara pada Hari Minggu di saat saya akan berangkat ke Gereja. Pada saat mesin mobil dihidupkan untuk segera berangkat ke Gereja, tiba-tiba telepon seluler saya berdering.
Ternyata telepon panggilan dari atasan, Perintahnya " tolong wakili saya menghadiri acara....... ". Lalu saya menjawab " Pak, saya mau berangkat ke Gereja ".
Lalu atasan merespon " Wakili saya dulu, saya lagi ada acara penting ". Lalu saya menjawab " Siap Pak ". Dengan nada sedih saya memberitahukan ke istri dan anak : " maaf ya ma dan nak, untuk kali ini kalian dulu yang beribadah ke Gereja, ya. Bapak harus mewakili atasan menghadiri acara........... Doakan bapak nanti di Gereja ya, supaya bapak sehat dan diberkati Tuhan (Wajah sedih). Akhirnya saya berangkat melaksanakan tugas sesuai perintah dan istri bersama anak juga berangkat ke Gereja.
Dalam benak pikiran saya, kenapa saya yang lebih sering ya diperintah atasan untuk menghadiri acara seperti ini, di Hari Minggu di saat kami akan memuji Tuhan di Gereja.
Sedangkan teman saya lainnya dengan jabatan yang sama jarang diperintah untuk melaksanakan perintah seperti itu. Apa karena saya tidak pernah menolak perintah, ya sudahlah.
Akhirnya, supaya iklas dan tidak membebani pikiran, saya berdoa dalam hati dan meminta maaf kepada Tuhan " Maafkan saya Tuhan saya tidak bisa Hari Minggu ini ke rumah-Mu bersama istri dan anak ku".
Lalu pengalaman berkutnya, saya mendapat perintah tiba-tiba dari atasan melalui telepon seluler pada Hari Minggu Sore di saat saya kurang sehat (Sakit Diare), untuk membuat surat pimpinan.
Perintahnya " Siapkan surat pimpinan segera sore ini saya akan bawa besok ke Jakarta ". Saya menjawab " Siap Pak " (Nada menjawab lemah karena kondisi fisik kurang sehat karena sudah beberapa kali ke kamar mandi, karena mulas terus). Seperti sebelum-sebelumnya, saya tidak mau pimpinan saya kecewa, maka saya berupaya bagaimana caranya supaya mulas dapat segera berhenti.
Kebetulan, istri dan anak lagi berada di luar kota dan saya telepon istri dan memberitahu sakit saya dan ia menyarankan agar meminum teh pahit beberapa kali dan memang hasilnya, frekuensi ke kamar mandi.mulai berkurang.