Lihat ke Halaman Asli

Olahraga di Negeri Para Bedebah!

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Apa yang terjadi di Negeri bedabah ini???dimana hak kebebasan berpendapat dari Organisasi Legal PSSI yang berinduk ke FIFA ditingkat dunia, diberangus kepolisian polda Kalimantan Tengah dengan.Tapi Organisasi yang didirikan gerombolan bedebah yang sakit hati dengan memakai Tameng Penyelamat,dan tidak jelas berinduk kemana ??? juga tidak mendapat pengakuan legalitas/formal dibiarkan dgn bebas..Kenapa Orang yang seperti ini yang dibela oleh negeri bedebah ini?apakah negara para pemimpin dan birokratnya bedebah semua.

Kita lihat juga di cabang olah raga lainnya seperti Bulutangkis,banyak kisah kisah memilukan,semisal Susi Susanti sempat disuruh menyanyikan lagu Indonesia Raya ketika mengajukan perpanjangan passport, Ivana Lie bertanding di luar negeri dengan passport palsu (terpaksa) karena status beliau ketika itu masih stateless.Heriyanto Arbi, seperti sudah disinggung sebelumnya, karena sempat mengalami kesulitan mengurus SKBRI, akhirnya beliau membawa klipingan koran tentang perjuangannya demi bangsa dan negara yang dicintainya. Apa lacur, pihak KBRI malah menjawab dengan ,”urus saja passportmu di kantor koran itu”. Bedebah!!belum lagi kisah-kisah atlet lainnya yang hidupnya memprihatinkan.

Ya, sekali lagi bedebah! kata itu paling tepat diucapkan pada mereka para pemegang birokrasi di negeri ini. Kenapa nggak kalian usir saja itu orang yang mengaku berbangsa Indonesia,berbekal surat kelahiran di negeri ini,tapi kenyataannya maling, pencuri,penindas rakyat? Kenapa kalian biarkan malah kalian bela mati-matian segerombolan manusia bengal dengan tipu muslihatnya mengacaukan sepakbola negeri ini, kalian harusnya ekstradisi saja mereka ke segitiga bermuda.

Di negeri ini,negeri yang katanya jamrud katulistiwa,menanam kayu jadi makanan, lempar jaring dapat ikan, olahraga ditempatkan di sudut tak penting.Kalau tidak dipandang sebagai sesuatu yang tak berguna, justru dipandang sebagai sarana mengeruk kekayaan,kekuasaan dan kekuatan politik terutama oleh para begundal KPSI itu.

Sadar dong kalian para penguasa!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline