Lihat ke Halaman Asli

Tandai Gejala Prostat!

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelenjar prostat merupakan organ tubuh pria yang mengelilingi saluran kencing bagian uretra. Organ ini fungsinya menghasilkan cairan yang dikeluarkan bersama-sama cairan dari testis saat ejakulasi. Penyakit pembesaran prostat ini paling  sering terjadi pada pria dengan usia di atas 50 tahun, ada dua tipe yaitu jinak dan ganas berdasarkan hasil pemeriksaan patologi anatomi jaringan prostat. Dengan adanya pembesaran/hiperplasia kelenjar ini, maka akan menyebabkan terjadinya obstruksi/penyempitan saluran kencing dan muncullah gejala gangguan buang air kecil.

Gejala pembesaran prostat dibagi atas gejala obstruktif dan gejala iritatif, yaitu: Gejala obstruktif disebabkan karena penyempitan saluran kencing uretra pars prostatika karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot kandung kemih untuk berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus. Gejala-gejalanya antara lain: 1. Harus menunggu pada permulaan Buang air kecil (Hesistency) 2. Pancaran buang air kecil yang lemah (Poor stream) 3. Buang air kecil terputus (Intermittency) 4. Menetes pada akhir buang air kecil (Terminal dribbling) 5. Rasa belum puas sehabis buang air kecil (Sensation of incomplete bladder emptying) Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan kandung yang tidak sempurna pada saat buang air kecil atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot kandung kemih, sehingga kandung kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh, gejalanya ialah : 1. Frekuensi buang air kecil meningkat (Frequency) 2. Sering buang air kecil pada malam hari (Nokturia) 3. Buang air kecil sulit ditahan (Urgency) 4. Nyeri pada waktu buang air kecil (disuria) Apabila terdapat gejala-gejala di atas, maka dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi untuk dapat menentukan apakah tindakan yang tepat berdasarkan derajat gejala yang muncul, tindakan terapinya dapat hanya diberikan obat maupun sampai operasi pembedahan. nb: dari berbagai sumber Salam sehat untuk seluruh kompasianer.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline