Lihat ke Halaman Asli

Erwin Alwazir

Karyawan Swasta

Jangan Gampang Percaya E-Prostitusi Artis Kelas Kakap

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakangan penikmat jagad hiburan tanah air dihebohkan oleh tertangkapnya mucikari kelas kakap berikut perempuan berinisial AA yang diberitakan sebagai artis terkenal. Belum tahu siapa nama lengkap AA ini kecuali sejak kasus itu mencuat ditengarai banyak artis kelas kakap di Indonesia yang nyambi kerja sebagai PSK.

Pemberitaan kembali menghebat ketika informasi yang beredar di berbagai media online atau medsos menyebut pelanggan artis kelas kakap tersebut umumnya para pejabat atau pengusaha berkantong tebal. Tarif untuk “bercumbu” dengan artis tersebut angkanya lumayan besar. Dikutip dari republika, tarif tertinggi dipatok artis berinisal TB dengan bayaran sekali kencan 200 juta. Terendah berinisial FNP dengan bayaran 20 juta rupiah sekali kencan.

Modus prostitusi online atau saya menyebutnya E-prostitusi ini konon sudah berlangsung sejak lama. Yang pasti sudah terjadi sejak internet masuk ke Indonesia. Sebelum itu mungkin para artis kelas kakap ini bergerak dengan cara tradisional alias kampungan. Muungkin dengan cara menaikkan nilai kontrak ketika  show di sebuah daerah dan setelah kelar barulah gandengan tangan dengan pejabat menuju vila atau hotel mewah. Entahlah, saya belum pernah menyaksikan atau mengalami jadi tak bisa bercerita banyak. Pejabat juga bukan jadi mana tahu SOP-nya.

Saya percaya, E-Prostitusi itu memang ada. Namun tak gampang percaya kalau pelaku E-Prostitusi tadi berasal dari kalangan artis kelas kakap. Paling pelakunya para perempuan yang ngaku-ngaku artis saja. Atau fhoto model yang pengen menjadi orang kaya dengan cara instan. Umumnya yang terjebak perilaku beginian memang gadis kampungan yang ngaku artis.  Kalau artis kelas kakap saya pikir pemasukan mereka sudah rutin.  Nominalnya  juga tak main-main. Toh selama ini sulit dibuktikan ada artis kelas kakap yang melakukan prostitusi online. Terlalu beresiko. Selingkuh rapi saja kayak kejadian pemain musik berinisial AP, CT dan LM  saja akhirnya ketahuan. Videonya tersebar membuat si AP masuk bui.

Kalau perselingkuhan artis kelas kakap di atas tanpa melibatkan pihak ketiga seperti mucikari saja dapat tersebar dalam bentuk video,  apalagi kalau artis kelas kakap yang dihebohkan oleh pemberitaan tadi berselingkuh dengan para pejabat atau pengusaha melalui perantara alias mucikari. Tentu resiko tersebarnya video perselingkuhan tadi  semakin tinggi.  Kita semua tahu kok bagaimana licik dan culasnya para pengusaha di tanah air. Jelas perselingkuhan atas nama syahwat tadi gampang tersebar akibat kecerobohan salah satu pihak.  Terutama dari pejabat atau pengusaha yang enggan keluar uang terus. Tapi nyatanya sampai detik ini belum tersiar video E-Prostitusi para artis kelas kakap yang menjalin zina terselubung dengan pejabat kecuali katanya dan kabarnya, tapi faktanya?

Silahkan kalau ada yang berpendapat hal itu terjadi karena rapinya sistem yang mereka bangun. Monggo, saya tetap berkeyakinan, sebelum ada bukti, maka adanya artis kelas kakap yang terjebak E-Prostitusi bagi saya hanyalah isapan jempol belaka. Kalau yang dimaksud itu artis kelas kangkung atau Teri, saya tak keberatan untuk sepakat dengan Anda. Tos!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline